Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PCI Muhammadiyah India Akan Mulai Gerakan Pendidikan

Rendi Setiawan - Senin, 30 Juli 2018 - 16:36 WIB

Senin, 30 Juli 2018 - 16:36 WIB

8 Views

Jakarta, MINA — Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) India baru saja diresmikan pada Juni lalu oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Ketua PCIM India Brenny Ibrahim mengatakan, program awal yang akan dilakukan organisasinya adalah memperkuat hubungan antara India dengan Muhammadiyah di bidang pendidikan melalui diskusi dan sejumlah kegiatan lainnya.

“PCIM India juga mempromosikan Islam berkemajuan kepada masyarakat India,” kata Brenny kepada MINA usai pertemuan tertutup antara Menlu India dengan Pimpinan Muhammadiyah di Jakarta, Senin (30/7).

Brenny mengatakan, Muhamadiyah bukan hanya milik warga negara Indonesia yang ada di India, tapi juga milik masyarakat India. Oleh karena itu mereka juga harus mengenal Muhammadiyah.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

“PCIM India mengirim permohonan ke PP Muhammadiyah meminta bantuan dari universitas-universitas Muhammadiyah di Indonesia untuk mengalokasikan beasiswa bagi pelajar India, sehingga mereka lebih tertarik belajar ke Indonesia,” katanya.

Brenny berharap, dengan begitu mereka tahu Islam pada umumnya dan Muhammadiyah khususnya setelah belajar di Universitas Muhammadiyah di Indonesia.

“Ketika pelajar India yang belajar di Indonesia kembali ke India, maka dengan sendirinya akan terbangun komunitas Muhammadiyah di India. Ini yang menjadi harapan PCIM India,” katanya.

Brenny menegaskan, program jangka pendek yang sudah dilakukan PCIM India adalah mengumpulkan informasi beasiswa untuk jurusan dan program apa saja bagi pelajar India.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Kemudian (PCIM India) sudah kirim permohonan ke Lazismu (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) agar penyaluran Lazismu sampai ke komunitas miskin di India. Masih banyak orang fakir di India, akan kita salurkan tanpa memandang latar belakang agamanya apa,” ujarnya.

Brenny menyampaikan, kunjungan Menteri Luar Negeri India ke PP Muhammadiyah akan membuatnya lebih mengenal Muhammadiyah. Diharapkan Pemerintah India akan merespon positif kehadiran Muhammadiyah di India.

Ia menjelaskan, Muhammadiyah adalah organisasi asing di India, sementara tidak semua organisasi asing bisa diterima di India, apalagi organisasi yang berbasis Islam.

“Maka PCIM India mengedepankan misi kemanusiaan, kerja sama di bidang pendidikan, penyaluran Lazismu dan beasiswa. Dengan cara-cara seperti itu kita dapat berdakwah di India,” katanya. (L/R06/RI-1)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Preneur
Indonesia
Dunia Islam
Internasional
Dunia Islam
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom