Yerussalem, MINA – Pusat Studi Tahanan Palestina (PCPS) mengatakan pasukan pendudukan Israel (IOF) menahan sebanyak 430 warga Palestina pada September 2022. Demikian Days of Palestine melaporkan, dikutip MINA, Senin (3/10).
Menurut laporan tersebut, pasukan pendudukan Israel meningkatkan penangkapan di Yerusalem yang diduduki pada bulan September mencapai 160 orang.
Riyad Al-Ashqar, direktur Pusat Studi Tahanan Palestina, menyatakan IOF secara sistematis menargetkan anak-anak Palestina dengan menahan mereka di bawah tahanan rumah.
“IOF menahan 42 anak Palestina di bawah umur, termasuk seorang anak Palestina dengan kebutuhan khusus ditahan pada September 2022 di dekat Masjid Al-Ibrahimi di Hebron yang diduduki,” kata Al-Ashqar.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Ia juga mengatakan IOF menahan sejumlah 9 warga Palestina dari Jalur Gaza, empat di antaranya merupakan nelayan Palestina.
Sementara itu, IOF mengeluarkan sebanyak 197 perintah penahanan administratif, mulai dari dua hingga enam bulan terhadap warga Palestina, 121 di antaranya merupakan pembaruan dari perintah sebelumnya, menurut PCPS.
PCPS juga menunjukkan sebanyak 30 tahanan administratif Palestina melanjutkan mogok makan terbuka mereka sebagai protes atas penahanan administratif mereka.
Sebelumnya diberitakan, kelompok HAM Israel mengungkap sekitar 800 warga Palestina ditahan tanpa pengadilan atau tuntutan. Hal itu merupakan jumlah tertinggi sejak 2008, puncak baru dalam gelombang penahanan administratif yang berkembang dimulai musim semi lalu, setelah serangkaian serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki menewaskan sekitar 100 warga Palestina. (T/cha/P1)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)