Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pecat Komandan hingga Kepala Staf Mundur: Gejolak Internal Militer Israel Usai Gagal Hadapi Pejuang di Gaza

sri astuti Editor : Zaenal Muttaqin - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: Kepala Staf IDF Herzi Halevi bertemu dengan pasukan di Tepi Barat, 7 Oktober 2024. (Foto: IDF)

Tel Aviv, MINA – Gejolak di tubuh militer Israel kian memanas. Kepala Staf Tentara Pendudukan Israel, Herzi Halevi, secara mengejutkan memutuskan mengakhiri masa jabatan Komandan Brigade Utara Divisi Gaza, Haim Cohen, sebelum masa tugasnya berakhir.

Keputusan ini menyusul penyelidikan internal yang mengungkap kegagalan fatal militer Israel saat menghadapi serangan di Gaza pada 7 Oktober lalu.

Mengutip situs berita Walla, keputusan Halevi ini dilatarbelakangi kinerja buruk dan kebingungan para prajurit di hari pertama serangan tersebut.

Penyelidikan juga mencatat kegagalan koordinasi militer Israel yang menjadi sorotan publik.

Baca Juga: Rabbi Yahudi Ancam Tinggalkan Israel Jika Wajib Militer Tetap Diberlakukan

Tak hanya Cohen, posisi Halevi sendiri kini berada di ujung tanduk. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Gallant dilaporkan mendesak Halevi untuk mundur segera setelah perang di Lebanon berakhir.

Beberapa tokoh politik dan keamanan Israel juga terang-terangan meminta Halevi mengakhiri masa jabatannya dalam beberapa bulan ke depan.

Sinyal pengunduran diri Halevi kian kuat setelah ia mengirimkan surat kepada para pemimpin militer, mengindikasikan rencana meninggalkan jabatannya usai penyelidikan atas peristiwa 7 Oktober selesai.

Dalam pesan internalnya pada 29 November, Halevi menyebut akan mengambil “keputusan pribadi” terkait tanggung jawab atas kegagalan militer tersebut.

Baca Juga: Gempuran Pejuang Hancurkan Kendaraan dan Tank Pasukan Israel di Gaza

Gejolak internal ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Avi Rosenfeld, Komandan Divisi Gaza, mengundurkan diri pada Juni lalu setelah mengakui kegagalannya dalam menghadapi perlawanan di Gaza selama Operasi Badai Al-Aqsa.

Kejadian ini mempertegas ketidakmampuan militer Israel dalam menangani situasi di wilayah yang mereka duduki.

Saat ini, Israel masih disibukkan dengan serangkaian penyelidikan atas kegagalan intelijen yang juga menyeret nama Netanyahu.

Tuntutan akuntabilitas terus menguat, sementara tekanan politik dan militer kian membelah institusi keamanan Israel. []

Baca Juga: Majelis Umum PBB Dorong Pembentukkan Negara Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda