Tel Aviv, MINA – Gejolak di tubuh militer Israel kian memanas. Kepala Staf Tentara Pendudukan Israel, Herzi Halevi, secara mengejutkan memutuskan mengakhiri masa jabatan Komandan Brigade Utara Divisi Gaza, Haim Cohen, sebelum masa tugasnya berakhir.
Keputusan ini menyusul penyelidikan internal yang mengungkap kegagalan fatal militer Israel saat menghadapi serangan di Gaza pada 7 Oktober lalu.
Mengutip situs berita Walla, keputusan Halevi ini dilatarbelakangi kinerja buruk dan kebingungan para prajurit di hari pertama serangan tersebut.
Penyelidikan juga mencatat kegagalan koordinasi militer Israel yang menjadi sorotan publik.
Baca Juga: Rabbi Yahudi Ancam Tinggalkan Israel Jika Wajib Militer Tetap Diberlakukan
Tak hanya Cohen, posisi Halevi sendiri kini berada di ujung tanduk. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Gallant dilaporkan mendesak Halevi untuk mundur segera setelah perang di Lebanon berakhir.
Beberapa tokoh politik dan keamanan Israel juga terang-terangan meminta Halevi mengakhiri masa jabatannya dalam beberapa bulan ke depan.
Sinyal pengunduran diri Halevi kian kuat setelah ia mengirimkan surat kepada para pemimpin militer, mengindikasikan rencana meninggalkan jabatannya usai penyelidikan atas peristiwa 7 Oktober selesai.
Dalam pesan internalnya pada 29 November, Halevi menyebut akan mengambil “keputusan pribadi” terkait tanggung jawab atas kegagalan militer tersebut.
Baca Juga: Gempuran Pejuang Hancurkan Kendaraan dan Tank Pasukan Israel di Gaza
Gejolak internal ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Avi Rosenfeld, Komandan Divisi Gaza, mengundurkan diri pada Juni lalu setelah mengakui kegagalannya dalam menghadapi perlawanan di Gaza selama Operasi Badai Al-Aqsa.
Kejadian ini mempertegas ketidakmampuan militer Israel dalam menangani situasi di wilayah yang mereka duduki.
Saat ini, Israel masih disibukkan dengan serangkaian penyelidikan atas kegagalan intelijen yang juga menyeret nama Netanyahu.
Tuntutan akuntabilitas terus menguat, sementara tekanan politik dan militer kian membelah institusi keamanan Israel. []
Baca Juga: Majelis Umum PBB Dorong Pembentukkan Negara Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)