Bogor, 21 Sya’ban 1434/30 Juni 2013 (MINA) – Perekonomian Islam dapat mengalahkan perekonomian Yahudi melalui perdagangan, Islam masuk melaui tijaroh (perdagangan) sebagai dakwah umat Muslim dalam menyebarkan agama islam sebagai.
“Perdagangan Muslim bisa mengalahkan pedagang Yahudi dengan bersih dari riba, tidak ada unsur ghurur (penipuan), antarodhin (sama-sama rela tidak ada pemaksaan antara penjual dan pembeli),” kata Yakhsyallah Mansur, Pimpinan Ma’had Al Fatah Indonesia.
“Hendaknya kita sebagai pedagang Muslim yang sukses harus memperhatikan betul persyaratan sebagai pedagang dengan niat karena ibadah dan sesuai sunnah Rasul sebagaimana Nabi MuhammadShallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya” jelasnya.
Yakhsyallah menjelaskan pada acara penutupan Pasar Sya’ban di acara tabligh akbar yang diadakan di Pesantren Al Fatah, Ahad (30/6) bahwa hendaklah para pedagang lebih mengutamakan shalat berjama’ah lebih baik dan dari pada berdagang.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Ia juga mengharapkan jika pedagang itu mendapatkan keuntungan lebih maka sepertiga untuk pribadi, sepertiga untuk sedekah dan sepertiga untuk shadaqah, sepertiga untuk modal.
Sebelumnya Dudin Shobarudin, peserta Pasar Sya’ban dari Malaysia mengharapkan pasar semacam ini dilanjutkan dengan menjual produk buatan sendiri, misalnya kecap sendiri, dan lainnya.
Ia juga mengimbau agar bila dijadikan bangunan pasar permanen maka dibuat dengan yang lebih luas dengan waktu kunjungan berbeda antara laki-laki dan wanita agar tidak terjadi ikhtilat (berbaur antara pria wanita) sehingga lebih syar’i.
Ketua panitia Pasar Sya’ban, Muqorrobin, memang berniat membuat permanen bangunan pasar itu. “Nanti insya Allah akan dibangun pasar yang permanen di sini,” katanya. (L/P010/P06/R2).
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Mi’raj News Agency (MINA)