Washington, MINA – Pejabat AS semakin khawatir bahwa perang 11 bulan di Jalur Gaza, Palestina dapat segera menyebar ke negara tetangga Lebanon, tempat terjadinya ledakan massal pager dan walkie-talkie awal pekan ini yang menyebabkan puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka.
Serangan tersebut disusul dengan serangan rudal besar Israel di Lebanon selatan pada Kamis (19/9) dan serangan roket balasan dari kelompok Hezbollah.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada TRT World dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa ada potensi perang Gaza meluas ke Lebanon.
“Serangan pager sangat meresahkan,” kata pejabat Departemen Luar Negeri tersebut dengan permintaan untuk tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Kami tentu khawatir tentang potensi konflik Gaza meluas ke Lebanon. Tidak seorang pun ingin melihat kekerasan menyebar lebih jauh. AS terlibat dengan semua pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” tambah pejabat itu.
Konflik Israel-Lebanon membawa risiko menyeret AS ke dalam situasi yang lebih rumit, yang ingin dihindari oleh pemerintahan Biden.
Pejabat itu mengklarifikasi bahwa AS tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan perangkat di Lebanon.
“Kami sama sekali tidak memiliki pengetahuan atau keterlibatan operasional dalam insiden itu,” katanya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Kepala Hezbollah Hassan Nasrallah menyalahkan Israel atas “operasi rahasia” yang mengakibatkan ribuan perangkat komunikasi meledak di kalangan warga.
Dia menyebut serangan tersebut sebagai “deklarasi perang” dan bersumpah bahwa Israel akan menghadapi “balasan yang keras dan hukuman yang adil.
Ledakan perangkat pada Selasa dan Rabu (18/9) dua itu menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang, di saat permusuhan meningkat di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Saat Nasrallah berbicara, jet tempur Israel menyerang Lebanon selatan, menghasilkan ledakan sonik di atas Beirut. Hezbollah mengatakan, pihaknya menembakkan rentetan roket yang menargetkan lokasi militer Israel di Israel utara. []
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)