Teheran, MINA – Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa dalang dari pembunuhan ahli nuklir Iran pekan lalu adalah Israel, menurut laporan Anadolu Agency (AA), Rabu (3/12).
Pada Jumat, Mohsen Fakhrizadeh ditemukan tewas di pinggiran Kota Teheran, Iran.
Pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump itu mengatakan kepada CNN bahwa otoritas Tel Aviv sejak lama menargetkan ilmuwan tersebut.
Namun, dia tidak menyebutkan secara detil apakah pemerintahan Donald Trump mengetahui tentang rencana pembunuhan itu sebelumnya.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Mengenai tekanan maksimum pemerintahan Trump terhadap Teheran, pejabat itu mengatakan, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah diberikan kekuasaan penuh untuk melanjutkan kampanye sanksi, dan lebih banyak sanksi akan diberikan ke Iran selama pekan ini dan pekan depan. Pekan-pekan terakhi masa Jabatan Trump yang akan berakhir pada 20 Januari saat Joe Biden dilantik sebagai Presiden baru.
The New York Times pertama kali melaporkan bahwa seorang pejabat AS pada akhir pekan lalu mengatakan jika Israel dalang di balik pembunuhan itu.
Pernyataan pejabat senior AS ini sejalan dengan pernyataan pakar intelijen dan keamanan yang membongkar kemungkinan keterlibatan Israel di balik kematian Fakhrizadeh.
Sejumlah pakar mengaku skeptis bahwa ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh yang tewas pada Jumat (27/11) terbunuh lewat operasi serangan jarak jauh oleh Israel.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Selama ini pihak Iran tanpa bukti kuat kerap mengklaim jika Israel melancarkan serangan hingga menewaskan Fakhrizadeh. Di sisi lain, Israel tidak memberikan bantahan ataupun membenarkan tuduhan tersebut.
Pascapembunuhan Fakhrizadeh, Israel pun memperingatkan diplomat dan kedutaan besarnya di Iran untuk tetap waspada.
Serangan itu telah memicu amarah warga Iran yang menggelar unjuk rasa di luar kantor Presiden Iran Hassan Rouhani sejak pekan lalu untuk menuntut pembalasan.
Itu adalah pembunuhan kedua tokoh Iran sejak Januari, setelah serangan udara AS menewaskan Jenderal Qassam Soleimani di Baghdad, Irak. Iran menduga ada koordinasi antara Israel dan AS dalam serangan tersebut. (T/R2/P1)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj News Agency (MINA)