![<a href=](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2015/03/IRAQI-ARMY-300x169.jpg)
Pasukan
Irak dibantu oleh Amerika Serikat dan Iran. (Foto: dok. Al Arabiya)" width="300" height="169" /> Pasukan Irak dibantu oleh Amerika Serikat dan Iran. (Foto: dok. Al Arabiya)Washington, 10 Jumadil Akhir 1436/30 Maret 2015 (MINA) – Para pejabat Amerika Serikat (AS) merasa khawatir jika pasukan Iran menyerang pasukan AS di Irak, demikian jurnal Politico melaporkan.
Jika kekhawatiran sejumlah pejabat AS itu terjadi, perundingan nuklir antara Teheran dan kekuatan dunia akan runtuh, jurnal itu yang dirilis Rabu pekan lalu sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebaliknya, menurut laporan tersebut, jika pembicaraan nuklir antara Iran dan P5 + 1 (Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Cina, dan Perancis, plus Jerman) gagal, bisa memberi semangat kepada Iran untuk menyerang pasukan AS di Irak.
Politico melaporkan, para pejabat AS juga menyuarakan keprihatinannya atas keselamatan pasukan AS di Irak yang berkaitan dengan upaya AS untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, salah satu sekutu utama Iran di wilayah tersebut.
Baca Juga: PM Kanada Umumkan Tarif 25 Persen pada Produk AS
Menurut pejabat AS, dalam skenario yang baik, Teheran bisa langsung meminta milisi Syiah Irak untuk menyerang pasukan AS yang membantu dalam memerangi ISIS.
“Negosiasi (nuklir) saat ini mungkin memiliki efek menahan, tetapi ada insentif lain dan kepentingan nasional yang dipertaruhkan bagi Iran,” lapor jurnal Politico mengutip seorang pejabat senior militer AS.
“Ini adalah sesuatu yang kami terus pantau. Sejarah (Iran) sebagai provokator regional dan eksportir terorisme menuntut hal itu,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
AS telah mengirimkan 3.000 tentara ke Irak sebagai pelatih dan penasihat pasukan Irak dalam memerangi ISIS. Sementara itu, Iran sangat terlibat dalam militer Irak, termasuk mengirimkan salah satu jenderalnya, Mayjen Qassem Suleimani, komandan Pasukan Quds Iran, salah satu pasukan rahasia.
Baca Juga: Trump Gertak Mesir dan Yordania, Ancam Tahan Bantuan Jika Tolak Relokasi Warga Gaza
Perhatian Iran terhadap Irak merugikan pasukan AS di sana, termasuk memicu perdebatan dalam pemerintahan Obama.
“Beberapa (pejabat) telah mengatakan kepada saya, mereka khawatir tentang pembalasan (Iran) di Irak yang tampaknya mempengaruhi kebijakan Suriah kami,” kata mantan duta besar AS untuk Suriah Robert Ford. (T/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Rencana Trump Ambil Alih Gaza dan Pemerintah RI Hemat Anggaran