Gaza, MINA – Otoritas Palestina dan pemerintah Israel telah “menghalangi” transfer bantuan Qatar untuk rekonstruksi Jalur Gaza yang dibokade, kata seorang pejabat Palestina di Gaza kepada The New Arab (TNA), Senin (13/12).
Qatar berjanji untuk berkontribusi pada pembangunan kembali Gaza setelah jet Israel menggempur daerah itu selama 11 hari dalam perang antara Israel dan Hamas pada Mei.
Pemerintah Doha menawarkan paket bantuan sebesar $500 juta, sementara Mesir juga menjanjikan $500 juta untuk membangun kembali bangunan tempat tinggal dan untuk pembangunan proyek komunitas lainnya.
Lebih dari 1.100 unit konstruksi dihancurkan sepenuhnya oleh angkatan udara Israel pada Mei dan lebih dari 37.000 lainnya rusak parah atau sedang, menurut pejabat di Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum yang dikelola Hamas di Gaza.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Naji Sarhan, wakil menteri kementerian, mengatakan kepada TNA bahwa meskipun terjadi kehancuran besar-besaran di daerah kantong yang miskin itu, baik Otoritas Palestina dan Israel telah menahan transfer dana ke Gaza.
“Dana Qatar seharusnya membangun kembali unit rumah yang hancur akibat agresi baru-baru ini,” kata Sarhan. “Sayangnya, belum ada komitmen untuk membangun kembali menara yang benar-benar hancur.”
Namun, proses rekonstruksi berjalan “sangat lambat” karena kurangnya akses ke dana yang dibutuhkan, katanya.
Sarhan menekankan bahwa orang-orang yang kehilangan rumah selama pengeboman masih menunggu tempat penampungan permanen.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Sarhan mendesak Otoritas Palestina untuk memfasilitasi transfer dana rekonstruksi ke warga Gaza yang terkena dampak dan menghilangkan semua hambatan untuk mengakses sumbangan. (T/RI-1/P1)
M’raj News Agecy (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih