Washington, MINA – Seorang pejabat Gedung Putih hari Sabtu (17/2) mengatakan, dirinya tidak mempercayai jika pasukan Turki yang melakukan operasi di Afrin, Suriah, menggunakan senjata gas kimia.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa Turki “sangat tidak mungkin” melakukannya dalam melawan milisi Kurdi di Suriah, The New Arab melaporkan.
Namun, pejabat tersebut mengakui adanya laporan tentang dugaan serangan gas beracun di Suriah hari Jumat, AP melaporkan.
Sebelumnya, dokter setempat dan kantor berita Suriah SANA melaporkan, enam warga sipil mengalami kesulitan bernafas setelah menghirup gas beracun menyusul serangan Turki terhadap Afrin.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Baik SANA maupun lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengutip dokter setempat dalam laporan mereka.
Sementara Pemerintah Turki menanggapi tuduhan tersebut dengan sebuah pernyataan hari Sabtu. Ankara membantah pihaknya menggunakan munisi yang dilarang secara internasional dalam operasi militernya di Afrin.
Sebuah sumber diplomatik Turki juga menggambarkan laporan tersebut sebagai “propaganda hitam,” menurut Jerusalem Post. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza