Gaza, 1 Dzulqo’dah 1435/27 Agustus 2014 (MINA) – Israel menyetujui untuk membuka penyeberangan ke Gaza guna memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan, pemimpin senior Hamas Musa Abu Marzouq mengatakan.
Berbicara kepada Ma’an, Abu Marzouq menambahkan tiga penyeberangan Gaza akan kembali beroperasi selain perbatasan Karem Shalom dan Erez yang sudah beroperasi.
Ditanya tentang batas zona perikanan, Musa mengatakan nelayan Gaza akan diizinkan melaut sejauh 6 mil laut dan zona itu akan diditingkatkan secara bertahap sampai 12 mil laut pada akhir 2014.
“Rekonstruksi Jalur Gaza setelah perang terbaru akan dibahas dalam konferensi di Mesir bulan depan,” ujar Abu Marzouq. Pemerintah bersatu nasional Palestina akan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Pejabat Hamas itu juga mengatakan, perjanjian gencatan senjata disponsori dan akan dipantau oleh Mesir saja.
“Putaran lain negosiasi Palestina-Israel akan dimulai dari sekarang untuk membahas isu-isu yang belum terselesaikan,” kata Abu Marzouq.
Selain itu, pelarangan dari Ameika Serikat, Eropa, dan Israel guna mengirimkan uang ke Gaza untuk gaji para karyawan telah dibatalkan. Pemerintah bersatu Palestina akan bekerja untuk mengatur pembayaran gaji tersebut.
Abu Marzouk menunjukkan Israel setuju untuk tidak menargetkan para aktivis perlawanan di Palestina dan mengatakan kesepakatan gencatan jangka lama itu bisa saja terjadi lebih awal jika Israel menyetujui hal tersebut, sebelum korban yang lebih banyak berjatuhan.
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
Mengenai perbatasan Rafah, Marzouq mengatakan pihak Palestina dan Mesir akan mendiskusikan hal itu dalam waktu dekat mengenai apa yang diperlukan warga Gaza untuk kembali membuka Rafah secara permanen.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)