Gaza, 8 Rabiul Akhir 1436/30 Januari 2016 (MINA) – Seorang pejabat senior Hamas, Ismail Radwan menuntut agar pelabuhan di Gaza sepenuhnya dibuka, dan memperingatkan kemungkinan “ledakan” jika pengepungan Israel dan penutupan Rafah, Mesir terus berlanjut.
Ismail Radwan mengatakan, Israel harus bertanggung jawab atas blokade selama delapan tahun dan pengepungan di Gaza merupakan “kejahatan perang”. Ma’an News Agency melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Radwan menyerukan masyarakat dunia agar mengirimkan kapal-kapal untuk mematahkan blokade dan mendesak Liga Arab, OKI dan negara-negara Arab untuk menegakkan tanggung jawab mereka terhadap Gaza.
Sebuah komite blokade-Israel tingkat menteri di Gaza mengumumkan, pelabuhan satu-satunya di daerah terkepung siap beroperasi Ahad mendatang untuk warga Palestina yang akan bepergian ke luar negeri.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Dalam jangka waktu dua bulan, pelabuhan akan mempersiapkan layanan bagi orang sakit dan mahasiswa yang belajar di luar negeri,” kata juru Bicara komite yang dibentuk untuk mengangkat blokade, Alaa al-Batta.
Sebelumnya, pelabuhan di Gaza dibatasi hanya untuk nelayan, dan Israel hanya mengizinkan para nelayan untuk mencari ikan maksimal hingga enam mil laut dari pantai.
Gaza merupakan rumah bagi 1,8 juta orang, dan berada dalam blokade Israel sejak 2006.(T/P008/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza