Tepi Barat, MINA – Kepala Misi dan perwakilan dari Belgia, Uni Eropa (UE), Prancis, Italia, Norwegia, Swedia, dan Inggris (UK) mengunjungi desa Qusra di distrik Nablus dan mengambil bagian dalam panen zaitun bersama petani Palestina.
Kunjungan tersebut diselenggarakan oleh Konsulat Inggris berkoordinasi dengan masyarakat setempat. Dikutip dari Wafa, Jumat (22/10).
“Sangat istimewa berpartisipasi dalam Panen Zaitun, tetapi menyedihkan mendengar tentang kekerasan pemukim yang terus berlanjut sepanjang awal musim, ” kata Konsul Jenderal Inggris Diane Corner.
Ia menekankan, pemukim bertanggung jawab atas kejahatan terhadap warga Palestina, kejadian itu harus diselidiki secara menyeluruh oleh otoritas Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Sementara itu, Perwakilan Uni Eropa (UE) Sven Kühn von Burgsdorff menegaskan, pohon zaitun di Palestina bukan hanya sumber pendapatan, mereka adalah bagian dari identitas budaya dan nasional Palestina.
“Sebagian besar pohon zaitun terletak di Area C Tepi Barat di mana para petani Palestina sering menghadapi serangan oleh pemukim Israel. Serangan-serangan ini tidak dapat diterima dan para pelakunya harus diadili oleh otoritas Israel, ” jelasnya.
UE akan melanjutkan dukungannya kepada petani Palestina, dan khususnya di Area C.
“Ini sejalan dengan tujuan politik kami mendukung solusi dua negara , mempertahankan Palestina dan tetap menjadi bagian integral dari wilayah pendudukan wilayah Palestina,” tegas von Burgsdorff.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Selama kunjungan tersebut, Kantor PBB untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan (OCHA) di wilayah pendudukan memberi penjelasan kepada para diplomat tentang serangan pemukim baru-baru ini terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan di daerah Nablus pada khususnya.
Jumlah insiden kekerasan pemukim yang mengakibatkan korban warga Palestina telah meningkat dari tahun ke tahun sejak 2016.
Sejak 2014, Konsulat Jenderal Inggris di Yerusalem telah mendukung lebih dari 180 komunitas Palestina, termasuk melalui penyediaan bahan panen dengan memberikan perlindungan dan dukungan selama panen.
Tahun ini, Konsulat Inggris akan terus menawarkan dukungan dengan memberikan perlindungan selama panen zaitun di tiga lokasi terpilih, dengan fokus terutama pada komunitas Palestina yang memiliki akses terbatas ke tanah mereka, atau yang menghadapi ancaman pembongkaran atau kekerasan pemukim. (T/Hju/RS3)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)