Tel Aviv, MINA – Seorang pejabat Israel mengungkapkan, Bahrain kemungkinan akan menyusul mengikuti UEA dalam menandatangani perjanjian damai dengan Israel.
Saluran Hebrew Kan mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya melaporkan hal itu.
Tidak ada kerangka waktu yang ditentukan, atau rincian lebih lanjut yang diberikan.
Laporan oleh penyiar juga menyebutkan bahwa seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Bahrain dan Oman diharapkan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dalam waktu dekat. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, Jumat (13/8).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Bahrain adalah negara Teluk pertama yang secara resmi mengomentari langkah diplomatik antara UEA dan Israel.
Menurut Kantor Berita Bahrain, Manama menyambut baik perjanjian perdamaian tersebut dan menyampaikan ucapan selamatnya kepada UEA karena “mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan peluang perdamaian Timur Tengah”.
Jared Kushner, penasihat senior dan menantu Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan bahwa negara Arab lain dapat membuat kesepakatan dengan Israel “dalam beberapa hari mendatang”.
Negara Arab yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel adalah Mesir tahun 1878 Yordania tahun 1994.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan tentang pengumuman tersebut, “Jika Israel menanganinya sebagai insentif untuk mengakhiri pendudukan, itu akan menggerakkan kawasan menuju perdamaian yang adil.”
Sebagai sekutu dekat UEA, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyatakan di Twitter: “Saya mengikuti dengan penuh minat dan penghargaan pernyataan bersama antara Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan Israel untuk menghentikan aneksasi Israel atas tanah Palestina dan mengambil langkah-langkah untuk membawa perdamaian di Timur Tengah.” (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata