Tel Aviv, MINA – Israel dilaporkan telah mengusulkan kesepakatan kepada kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, yang mencakup jeda pertempuran di Gaza hingga dua bulan dengan imbalan pembebasan seluruh sandera Israel dan sejumlah tahanan Palestina yang tidak diketahui jumlahnya.
Menurut media Axios, dua pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengungkap, sepuluh hari sebelumnya, kabinet perang Israel menyetujui proposal baru dengan Hamas, yang terdiri dari beberapa fase di mana semua sandera yang tersisa ditahan oleh kelompok Palestina, yang saat ini berjumlah lebih dari 130 orang, akan dibebaskan dan jenazah sandera yang tewas akan dikembalikan.
Tahap pertama, menurut laporan tersebut, akan mencakup pembebasan sandera yang merupakan perempuan, laki-laki berusia di atas 60 tahun dan mereka yang berada dalam kondisi medis kritis. Fase berikutnya adalah pembebasan tentara wanita, pria di bawah usia 60 tahun yang bukan tentara, tentara pria Israel.
Mengenai pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, jumlah tersebut kabarnya akan disepakati terlebih dahulu antara Israel dan Hamas, khususnya mengenai berapa banyak untuk setiap sandera Israel di setiap kategori. Nama-nama tahanan tersebut juga akan disepakati dalam negosiasi terpisah.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Proposal tersebut juga dilaporkan akan memungkinkan Tel Aviv untuk mengerahkan kembali pasukan militer Israel di Jalur Gaza, dan beberapa di antaranya akan pindah dari pusat populasi utama di wilayah yang terkepung untuk memfasilitasi kembalinya warga sipil Palestina secara bertahap ke kota Gaza dan bagian utara Gaza. Operasi militer Israel di Gaza diduga akan memiliki cakupan dan intensitas yang jauh lebih kecil setelah implementasi kesepakatan yang diusulkan.
Meskipun ini merupakan periode gencatan senjata terlama yang ditawarkan Israel kepada Hamas sejak mereka melancarkan pemboman dan perang di Gaza, perjanjian gencatan senjata penuh untuk mengakhiri konflik tidak akan menjadi bagian dari kesepakatan yang diusulkan.
Usulan Israel ini merupakan hasil mediasi yang dilakukan Qatar dan Mesir. Menurut para pejabat Israel, Tel Aviv sedang menunggu tanggapan dari Hamas sehubungan dengan perjanjian tersebut, meskipun Israel “sangat optimis”. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024