Tel Aviv, MINA – Pejabat militer Israel mengusulkan pembentukan zona penyangga keamanan permanen di beberapa bagian kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara.
Radio Angkatan Darat Israel pada Ahad (12/1) melaporkan, seorang pejabat senior mengusulkan pembentukan zona tersebut di daerah dataran tinggi Beit Hanoun, yang menghadap permukiman ilegal Israel di Sderot. Demikian dikutip dari Anadolu.
Menurut Radio tersebut, komandan militer senior di wilayah selatan, yang saat ini memimpin operasi tempur di Gaza utara, berpendapat bahwa zona penyangga ini akan secara permanen mencegah penduduk Gaza kembali ke beberapa bagian Beit Hanoun di masa mendatang.
“Rencana tersebut difokuskan pada seluruh garis daerah dataran tinggi di Beit Hanoun yang menyediakan pengawasan langsung terhadap pemukiman Israel di dekatnya, yang memungkinkan potensi kontrol melalui tembakan dan pengawasan,” kata Radio tersebut.
Baca Juga: Presiden Israel: Saat Ini Adalah Masa Kritis Pembebasan Sandera di Gaza
“Hal ini untuk memastikan tidak ada rumah atau bangunan di Beit Hanoun yang dapat menghadap ke permukiman Israel, tanah di dekatnya, atau jalur kereta api Sderot di masa mendatang,” tambahnya.
Para pimpinan politik belum menyetujui rekomendasi tersebut sebagai kebijakan resmi.
Israel telah melanjutkan operasi darat skala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober 2024, yang diduga untuk mencegah Hamas berkumpul kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.
Sejak itu, tidak ada bantuan kemanusiaan yang cukup termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut, yang menyebabkan penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan.
Serangan Israel di Gaza utara merupakan episode terbaru dalam perang genosida di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di Gaza. []
Baca Juga: Palestina Peringatkan Strategi Israel Perparah Pembersihan Etnis
Mi’raj News Agency (MINA)