Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat: Israel Usulkan Gencatan Senjata 40 Hari di Gaza untuk Pemulangan Sandera 

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 45 detik yang lalu

45 detik yang lalu

1 Views

Kehancuran di Gaza akibat serangan Zionis Israel. [Foto: Anadolu]

Tel Aviv, MINA – Zionis Israel mengajukan proposal baru pada Senin (31/3) untuk gencatan senjata di Gaza, media lokal melaporkan.

Harian Haaretz, mengutip seorang pejabat senior Israel yang mengatakan bahwa Israel telah meminta kelompok Palestina Hamas melalui mediator Mesir dan Qatar untuk membebaskan 11 sandera yang masih hidup dan mengembalikan 16 jenazah.

Selain itu, memberikan informasi tentang sandera yang tersisa di Gaza, sebagai imbalan atas gencatan senjata selama 40 hari.

Selain gencatan senjata, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina yang tidak disebutkan jumlahnya dari penjara, kata surat kabar itu.

Baca Juga: Idul Fitri: Hamas Kenang Keteguhan Hati Orang-Orang Hebat dan Perlawanan Heroiknya

Pejabat itu mengatakan bahwa pada hari kelima kesepakatan, Israel akan meminta informasi dari Hamas mengenai sisa sandera yang berada di Gaza.

Berdasarkan usulan Israel, Tel Aviv akan meminta Hamas untuk melepaskan jasad 16 sandera Israel pada hari ke-10 perjanjian—sekitar setengah dari jumlah total jasad sandera Israel yang diyakini ditawan oleh Hamas di Gaza.

Belum ada komentar yang dikeluarkan oleh Israel, Hamas atau mediator mengenai laporan tersebut.

Perkiraan Israel menunjukkan bahwa 59 sandera masih berada di Gaza, termasuk 24 yang masih hidup.

Baca Juga: PRCS Temukan Jenazah 15 Personel Penyelamat yang Ditembaki Pasukan Israel

Sementara itu, Zionis Israel menahan lebih dari 9.500 tahanan Palestina dalam kondisi yang digambarkan oleh organisasi hak asasi manusia dalam kondisi yang keras, dengan mengutip laporan penyiksaan, penganiayaan, dan pengabaian medis yang mengakibatkan kematian.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dokter Bedah AS: Pasien Palestina di Gaza Meninggal karena Kurang Pasokan Medis

Rekomendasi untuk Anda