
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri dalam siaran TV Al-Arabiya saat mengumumkan pengunduran dirinya, Sabtu, 4 November 2017. (Gambar: Press TV)
Beirut, MINA – Otoritas Lebanon meyakini bahwa Saad Hariri yang baru saja mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri, ditahan di Arab Saudi, demikian seorang pejabat tinggi pemerintah mengatakannya.
“Lebanon sedang meminta negara-negara asing dan Arab agar memberi tekanan kepada Saudi untuk membebaskan Perdana Menteri Saad Hariri,” kata pejabat yang berbicara dalam status anonim pada Kamis (9/11). Demikian Press TV memberitakannya yang dikutip MINA.
Pejabat tersebut mencatat bahwa Hariri masih merupakan Perdana Menteri Lebanon.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
“Menahan Hariri dengan kebebasan terbatas di Riyadh adalah serangan terhadap kedaulatan Lebanon. Martabat kita adalah martabatnya. Kami akan bekerja sama dengan negara-negara asing untuk mengembalikannya ke Beirut,” katanya.
Meskipun pejabat Arab Saudi telah membantah bahwa dia berada di bawah tahanan rumah, Hariri sendiri belum mengeluarkan pernyataan untuk menolak pembatasan tersebut.
Pekan lalu, dalam sebuah siaran televisi Al-Arabiya pada Sabtu (4/11) dari sebuah lokasi yang tidak diketahui di Arab Saudi, Hariri mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri Lebanon. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza