Amman, 21 Sya’ban 1438/18 Mei 2017 (MINA) – Seorang pejabat intelijen veteran Yordania mengungkapkan bahwa mata-mata negaranyalah yang memberikan bom kepada kelompok Islamic State (ISIS).
Pengungkapan pejabat yang berstatus anonim itu muncul setelah beberapa laporan media Amerika Serikat (AS) mengkritik pengungkapan data intelijen yang sensitif oleh Presiden Donald Trump kepada pejabat Rusia.
Media AS memeberitakan bahwa pengungkapan Trump itu mungkin telah membahayakan mata-mata Israel di dalam kelompok ISIS.
Namun, beberapa sumber Yordania yang berbicara dengan syarat anonim, meragukan sumber media AS. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak percaya bahwa Israel memiliki mata-mata tingkat tinggi di dalam kelompok ISIS dan lebih bergantung pada pertukaran informasi intelijen dengan mitra Arabnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut pejabat itu, Yordania memiliki aset di dalam beberapa kelompok pertempuran di Suriah dan Irak, termasuk ISIS.
Informasi intelijen yang dilaporkan Israel bersama dengan AS, pejabat itu mengatakan, sebagian berasal dari mata-mata Yordania.
Mantan perwira kasus CIA John Kiriakou mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip MINA, dia juga meragukan bahwa orang Israel dapat menjalankan mata-mata di dalam jajaran ISIS.
Seorang syeikh salafi senior di Yordania mengatakan bahwa dia juga meragukan jika Israel mungkin memiliki mata-mata di dalam struktur kekuasaan ISIS.
Syeikh yang memiliki pengetahuan langsung tentang kelompok-kelompok seperti ISIS tersebut mengatakan, Israel mungkin dapat merekrut mata-mata di Gaza, karena memiliki kontrol ketat atas jalur kehidupannya, tapi tidak di Raqqa atau Mosul.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Israel memiliki koleksi pengawasan elektronik yang paling canggih di kawasan ini.
Menurut perkiraan, ada beberapa ribu warga Yordania telah bergabung dengan ISIS dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut sumber itu, banyak militan Yordania berada di wilayah Raqqa, ibukota de facto kelompok tersebut di Suriah.
Banyak orang Yordania mengambil posisi berpangkat tinggi di ISIS, beberapa lainnya terbunuh di Suriah saat serangan udara dalam beberapa bulan terakhir. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon