Kashmir, 1 Dzulqaidah 1435/27 Agustus 2014 (MINA) – Tentara Pakistan dan India sepakat untuk bertemu tatap muka guna “mengurangi” ketegangan di perbatasan Kashmir, kata para pejabat.
Keputusan muncul pada Selasa (26/8) setelah Letnan Jenderal PR Kumar dari India dan Mayor Jenderal Amir Riaz dari Pakistan berbicara melalui telepon, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam pembicaraan itu keduanya berjanji untuk “meredakan situasi” de facto di Garis Kontrol perbatasan dan “batas kerjasama” selatan-barat, di mana tentara kedua negara saling menembak satu sama lain selama berminggu-minggu.
Perbatasan itu memotong wilayah Himalaya ke dalam wilayah Pakistan-India dan Kashmir.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Kedua belah pihak sepakat mengurangi ketegangan di sepanjang Garis Kontrol dan batas kerjasama,” kata pejabat Pakistan, Selasa.
Pembicaraan telepon antara kedua pemimpin militer dilakukan di saat masalah antara kedua pasukan dibahas tetapi petermuan face-to-face yang dikenal sebagai “Pertemuan Bendera”, adalah tindakan lebih lanjut.
Kedua belah pihak telah saling tuduh menargetkan desa di Ranbir Singh Pura Kashmir, india dan desa Sialkot di Pakistan.
Kepemilikan wilayah Kashmir disengketakan antara India dan Pakistan, dan masing-masing mengklaim wilayah Himalaya itu secara keseluruhan adalah miliknya. Mereka terlibat tiga kali perang sejak merdeka dari Inggris tahun 1947.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Kedua belah pihak telah menyepakati gencatan senjata 2003, namun pelanggaran sporadis masih terjadi.
Ketegangan di Kashmir meningkat sejak India awal pekan ini membatalkan pembicaraan diplomatik dengan Pakistan, karena Duta Besar Pakistan di New Delhi bertemu dengan para pemimpin Kashmir yang pro Pakistan.
India menyebut pertemuan itu merusak upaya untuk mencairkan hubungan kedua negara bersenjata nuklir tersebut.
India menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih kelompok gerilyawan yang berjuang untuk bergabungnya Kashmir dengan Pakistan atau merdeka dari India sejak 1989. Namun Pakistan membantah tuduhan itu dan mengatakan mereka hanya menawarkan dukungan moral dan diplomatik bagi kelompok Kashmir. (T/P001/P2)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
pakistan-india-generals-meet-over-kahsmir-201482610550261358.html">http://aljazeera.com/news/asia/2014/08/pakistan-india-generals-meet-over-kahsmir-201482610550261358.html
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar