Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat MUI ke Israel, Pemuda Muhammadiyah Ikut Berkomentar

habibi - Senin, 23 Januari 2017 - 14:17 WIB

Senin, 23 Januari 2017 - 14:17 WIB

357 Views ㅤ

Ketua Pengurus Besar Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak. (foto: dahnilanzar)

Jakarta, 24 Rabi’ul Akhir 1438/ 23 Januari 2017 (MINA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak ikut berkomentar terkait anggota Dewan Pakar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Istibsyaroh yang melakukan kunjungan ke Israel pada Rabu, 18 Januari 2017 lalu.

Menurutnya, kunjungan tersebut adalah perilaku penghinaan juga penghianatan terhadap etika bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab, tambahnya, sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, Indonesia adalah negara yang jelas mengecam tindakan Israel merampas kemerdekaan Palestina.

“Bagi saya ini sudah seperti melanggar konsensus dan etika sebagai bangsa dan negara,” ujar Dahnil kepada wartawan saat ditemui di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1). Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Ia menambahkan, dalam konteks dialog adalah hal yang berbeda jika melakukan pertemuan antara Israel dengan Yahudi. Muhammadiyah sendiri, lanjut Dahnil, sering melakukan dialog dengan banyak umat beragama seperti Kristen, Katolik, juga Yahudi, menurutnya hal itu adalah bagus.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

“Tiba-tiba ada tokoh agama datang ke Israel seolah-olah ingin membangun persahabatan dan sebagaianya, bagi saya itu penghianatan terhadap konsisus berbangsa dan negara. Kemarin maasalah Palestina juga dibahas di KTT Luar Biasa OKI, mengutuk tindakan Israel, memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” ujarnya.

Dahnil juga menilai, Istibsyaroh juga perlu untuk mengundurkan diri dari jabatannya sekarang di MUI, juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena telah khilaf melakukan penghianatan terhadap Indonesia.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri mengaku menyesal terkait kunjungan anggotanya yang bertemu Presiden Israel Reuvlen Rivlin itu, dan melarang keras dengan alasan apapun bagi anggotanya untuk berkunjung ke Israel. Dalam waktu dekat MUI juga akan memanggil Istibsyaroh untuk melakukan tabayun terkait hal tersebut. (L/R08/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia