Ramallah, MINa – Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh mengecam proyek pembangunan 1.000 unit rumah baru di permukiman ilegal Bitar Ellit, Tepi Barat yang diresmikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netayahu.
Ia juga mengecam pernyataan Israel tentang niatnya mengusir warga Palestina untuk kepentingan pemukim Israel di wilayah Yerusalem Timur (Al-Quds) yang diduduki, tepatnya di wilayah Sheikh Jarrah.
“Permukiman pada dasarnya ilegal dan pemerintah Israel harus segera menghentikan cara-cara destruktifnya yang menghalangi tercapainya solusi dua negara,” katanya dalam sebuah pernyataan, pada kamis (3/8), demikian Wafa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Abu Rudeine mengomentari ucapan Netanyahu yang mengklaim bahwa Tepi Barat dan Al-Quds sebagai tanah Israel adalah sebuah kebohongan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza diduduki wilayah Palestina bukan tanah Israel, seperti yang diklaim Netanyahu di dalamnya,” ujarnya.
Ia meminta masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat untuk segera turun tangan menghentikan kegiatan permukiman Israel yang menurutnya merongrong upaya Presiden AS Donald Trump untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut.
“Kegiatan permukiman Israel meningkatkan ketegangan yang dapat menyebabkan situasi tidak terkendali,” tambahnya.(T/R10/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal