Ramallah, MINA – Seorang pejabat senior Palestina mengatakan bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence tidak diterima di wilayah pendudukan selama kunjungan yang dijadwalkan akhir bulan ini.
“Kami tidak akan menerimanya di wilayah Palestina,” kata Jibril Rajoub pada Kamis, sehari setelah Presiden AS Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Keputusan kontroversial Trump tersebut telah memicu protes di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki dan mendapat kecaman internasional dari para pemimpin dunia.
Pence dijadwalkan akan mengunjungi Israel akhir bulan ini dan akan datang ke kota Bethlehem, Palestina.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Al Jazeera pada Jumat (8/12), Pence masih “bermaksud” untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Langkah keputusan Trump telah meradang konflik Palestina-Israel yang status Yerusalem adalah isu utama.
Orang-orang Palestina memandang Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibu kota negara masa depan mereka. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel