Ramallah, 13 Ramadhan 1438/8 Juni 2017 (MINA) – Penasihat Ekonomi Presiden Palestina, Mohammed Mustafa pada Kamis (8/6) mengatakan, posisi permukiman Israel di Palestina makin kukuh dan tidak berubah.
“Menghentikan dan membekukannya adalah sebuah kebutuhan dengan cara membongkarnya dan memindahkannya dari wilayah negara Palestina, yang belum tercapai dalam akhir kesepakatan apapun,” katanya, demikian kantor berita Palestina Wafa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mustafa menekankan dalam sebuah pernyataan, pentingnya bekerja untuk memperbaiki krisis ekonomi, terlepas dari negosiasi perdamaian, karena ini adalah bagian integral dari hak-hak Palestina.
Ia menunjukkan bahwa ada krisis besar dalam ekonomi Palestina dan memerlukan perubahan radikal dalam ekonomi.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Kita tidak bisa menunggu dan mengatakan bahwa ekonomi tidak mengalami kemajuan apapun sampai ada kesepakatan damai permanen. Namun kita harus bekerja sekarang dan sejalan. Jika orang Israel ingin membantu, kita memiliki program yang jelas mengenai hak ekonomi kita, Tapi kita Tidak mau dan kita tidak akan tertipu oleh langkah-langkah kecil tak berarti,” katanya.
Mustafa yang juga presiden Dana Investasi Palestina menyerukan bahwa untuk memecahkan krisis ekonomi memerlukan penciptaan lapangan kerja guna mengatasi masalah pengangguran.
Ia juga menyebutkan beberapa langkah lainnya dalam perbaikan ekeonomi Palestina, yaitu memperkuat bantuan internasional, bekerja pada program investasi strategis dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja serta bekerja untuk mencapai kemandirian ekonomi nasional.
Tapi syaratnya Israel harus melaksanakan kewajibannya dalam hal mengizinkan Palestina memperoleh keuntungan dari sumber daya alamnya di seluruh Tepi Barat, termasuk wilayah Area C. (T/R10/RS2)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)