Washington, MINA – Beberapa roket menghantam pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS) dan koalisi pada Rabu (11/3). Media AS yang mengutip sumber-sumber resmi, mengatakan bahwa satu tentara AS dan satu tentara Inggris termasuk di antara tiga orang yang tewas.
Mereka juga mengatakan, seorang kontraktor AS juga terbunuh. Namun, laporan-laporan itu belum dikonfirmasi.
Seorang pejabat senior dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengungkapkan, penilaian insiden sedang berlangsung.
“Kami dengan cermat mengikuti situasi di Kamp Taji,” kata pejabat yang berbicara dalam status anonim itu, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Serangan roket itu adalah yang ke-22 terhadap kepentingan militer AS di negara itu sejak akhir Oktober, kata seorang komandan militer Irak.
Kolonel Angkatan Darat AS Myles Caggins, seorang juru bicara militer AS di Irak, mengatakan di Twitter, lebih dari 15 roket kecil menghantam pangkalan itu tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang pejabat Amerika, berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim, mengatakan, lebih banyak informasi akan diberikan kemudian dalam pengumuman resmi.
Kamp Taji yang terletak di utara Baghdad digunakan sebagai basis pelatihan selama beberapa tahun. Ada sebanyak 6.000 tentara AS di Irak, yang melatih dan memberi nasihat kepada pasukan Irak dan melakukan misi kontraterorisme.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Belum ada pihak yang mengklaim serangan tersebut, tetapi Washington menuduh faksi pro-Iran bertanggung jawab. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan