Jenewa, MINA – Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Palestina, mengatakan apa yang terjadi di Tepi Barat merupakan ujian nyata dari kampanye pembersihan etnis Israel terhadap warga Palestina, dengan mengatakan pendudukan Israel telah mengusir 40.000 warga Palestina dari Tepi Barat hanya dalam satu bulan.
“Kekerasan genosida merebak di Tepi Barat,” kata Albanese saat dalam jumpa pers bersama dengan pelapor khusus PBB lainnya di Jenewa. Palestinina Information Center melaporkan, Rabu (12/3).
Ia mengatakan, bahkan jika bom dan kekerasan berhenti di Palestina hari ini, genosida akan terus berlanjut karena tidak ada cara untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.
“Saya tidak tahu berapa banyak peringatan yang dibutuhkan masyarakat internasional. Kita akan sangat merindukan hak asasi manusia karena hak asasi manusia tidak lagi dapat melindungi kita,” tambahnya.
Baca Juga: Doctors Without Borders Kecam Perampasan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Ia mengatakan bahwa situasi saat ini memberikan kesempatan penting untuk menyatukan suara Arab dalam membela Palestina, daripada hanya berbicara tentang membangun kembali Gaza.
Pelapor PBB itu mengecam blokade Israel selama bulan suci Ramadan, menekankan bahwa tidak ada pembenaran untuk mencegah warga Palestina di bawah usia 55 tahun untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.
Ia menyatakan bahwa Palestina telah mencoba memobilisasi masyarakat internasional dengan segala cara, baik secara damai maupun melalui perlawanan.
Ia menjelaskan bahwa negara-negara seperti Afrika Selatan, Spanyol, dan Namibia telah mengambil langkah-langkah nyata untuk menanggapi tindakan Israel, sementara negara-negara Arab tidak mengambil langkah serupa selain untuk mencoba mencegah rencana Donald Trump untuk Gaza. []
Baca Juga: Mosaharati di Gaza: Suara Ramadhan di Kota yang Berjuang Demi Kehidupan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Malam Ke-13 Ramadhan, 65 Ribu Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa