Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat PBB: Israel Curi Bantuan untuk Palestina

Rana Setiawan - Ahad, 11 Juni 2017 - 13:35 WIB

Ahad, 11 Juni 2017 - 13:35 WIB

287 Views

Robert Piper. (Foto: OCHA oPt)

New York, 16 Ramadhan 1438/11 Juni 2017 (MINA) – Koordinator untuk Bantuan Kemanusiaan dan Pengembangan Aktivitas di wilayah Palestina yang dijajah Israel, Robert Piper mengungkapkan, otoritas pendudukan Israel mencuri bantuan PBB yang disalurkan untuk Palestina di wilayah-wilayah pendudukan.

“Bagi umat manusia, ini adalah krisis perlindungan yang paling lama dalam sejarah PBB,” kata Robert Piper dalam pernyataan sikapnya untuk Peringatan 50 Tahun Pendudukan Israel di wilayah Palestina yang dilaporkan IMEMC dan dikutip MINA, Ahad (11/6).

Dia menegaskan, Otoritas Pendudukan Israel yang didukung dengan kekuatan militernya telah membuat kebijakan disengaja dengan memperketat keamanan yang mengisolasi komunitas warga Palestina satu sama lain, menghancurkan persatuan sosial, aktivitas ekonomi yang sangat terbatas serta merampas banyak hak-hak dasar mereka, seperti pergerakan, menyampaikan ekspresi, mendapatkan pelayanan kesehatan dan banyak lagi.

“Dalam banyak kasus, kebijakan ini telah melanggar hukum humaniter internasional dan juga instrumen hak asasi manusia yang dilakukan Israel. Salah satu akibat langsung dari kebijakan ini adalah terjadinya kebutuhan bantuan kemanusiaan kronis di antara penduduk Palestina,” ujar Robert Piper.

Baca Juga: Ribuan Orang Sambut 90 Tahanan yang Bebas dari Penjara Israel

Dia melaporkan kepada Days of Palestine bahwa pada tahun 2017, hampir setengah dari 4,8 juta orang Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan dari satu jenis atau lainnya.

“Banyak dari mereka memerlukan bantuan pangan untuk mengimbangi penghidupan yang hilang, bantuan hukum, dan kebutuhan dasar lainnya seperti memerlukan air bersih, perawatan kesehatan atau tempat tinggal,” jelasnya.

Mengenai dampak pendudukan, dia mengatakan, dampak terburuk dirasakan oleh mereka yang paling rentan adalah anak-anak, para janda, orang tua, dan orang cacat.

Piper menambahkan, organisasi-organisasi kemanusiaan sendiri menghadapi hambatan yang meningkat dalam usaha mereka untuk mengurangi dampak pendudukan, apakah itu dalam pembatasan gerakan yang meningkat, kelelahan proses hukum, atau penyitaan bantuan..

Baca Juga: Komandan IRGC Iran: Gencatan Senjata Kekalahan Terbesar Israel

“Karena setiap tahun terus berlalu, situasinya memburuk tak terelakkan, dengan konsekuensi yang mendalam bagi Rakyat Palestina,” tambahnya. (T/R01/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pejuang Palestina Tegaskan Komitmen Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda