Hamilton, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan Kemanusiaan, Joyce Msuya mengecam peningkatan krisis kemanusiaan di Palestina akibat agresi brutal Israel di Gaza dan mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan.
Joyce Msuya menggambarkan jumlah korban yang sangat besar pada warga sipil di Gaza, dengan gambaran nyata tentang pasien yang “terbakar hidup-hidup” setelah serangan udara Israel di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Jalur Gaza bagian tengah.
“Tidak ada cara untuk memberi mereka perawatan darurat yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dan menangani luka-luka tersebut. Jika kengerian seperti itu tidak membangkitkan rasa kemanusiaan kita dan mendorong kita untuk bertindak, apa yang akan terjadi?” kata Msuya pada sesi Dewan Keamanan PBB tentang Palestina, Anadolu melaporkannya, Rabu (16/10), .
Msuya menekankan perlunya akuntabilitas, dan mengatakan, kekejaman di Gaza harus diakhiri, tetapi ini tidak dapat terjadi melalui kata-kata, harus dilakukan melalui tindakan-tindakan yang mendesak dan tegas.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Tidak ada bantuan makanan yang masuk ke Gaza utara dari 2 Oktober hingga 15 Oktober, ketika hanya sedikit yang diizinkan masuk, dan semua pasokan penting untuk bertahan hidup hampir habis,” katanya.
Msuya lebih lanjut menyoroti upaya kemanusiaan baru-baru ini dari tim yang dipimpin PBB setelah diblokir sembilan kali oleh Israel, akhirnya berhasil mencapai rumah sakit di Gaza Utara.
“Pengemudi dari PBB dan Bulan Sabit Merah Palestina menjadi sasaran perlakuan yang memalukan… Staf medis menjaga seorang anak tetap hidup dengan memompa oksigen secara manual selama lebih dari tujuh jam hingga mereka berhasil melewati pos pemeriksaan,” katanya, seraya menambahkan bahwa “ini hanya gambaran sekilas tentang pekerjaan sehari-hari para pekerja kemanusiaan di Gaza.” [Ft]
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)