Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat PBB Kecam Demonstran yang Serbu Gedung Parlemen Libya

Rudi Hendrik - Ahad, 3 Juli 2022 - 12:22 WIB

Ahad, 3 Juli 2022 - 12:22 WIB

5 Views

Jenewa, MINA – Seorang pejabat senior PBB untuk Libya pada Sabtu (2/7) mengecam tindak penyerbuan markas parlemen oleh demonstran, yang marah sebagai bagian dari protes di beberapa kota terhadap kelas politik dan kondisi ekonomi yang memburuk.

Ratusan pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan ibu kota Tripoli dan kota-kota Libya lainnya pada hari Jumat (1/7). Banyak yang menyerang dan membakar gedung-gedung pemerintah, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat di kota timur Tobruk.

“Hak rakyat untuk melakukan protes secara damai harus dihormati dan dilindungi, tetapi kerusuhan dan tindakan vandalisme seperti penyerbuan markas DPR kemarin malam di Tobruk sama sekali tidak dapat diterima,” kata Stephanie Williams, penasihat khusus PBB di Libya, di Twitter, Arab News melaporkan.

Banyak warga Libya yang miskin setelah satu dekade kekacauan. Mereka menderita pemadaman listrik hingga 18 jam sehari, kekurangan bahan bakar, layanan dan infrastruktur hancur, bahkan ketika negara mereka berada di atas cadangan minyak terbesar di Afrika.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Di kota utama timur Benghazi – tempat lahirnya pemberontakan 2011 – dan ibu kota Tripoli, ribuan orang turun ke jalan untuk meneriakkan “Kami ingin lampu menyala.”

Protes hari Jumat terjadi sehari setelah para pemimpin dua parlemen yang bertikai gagal mencapai kesepakatan tentang pemilu dalam pembicaraan yang dimediasi PBB di Jenewa. Perselisihan sekarang berpusat pada persyaratan kelayakan untuk kandidat, menurut PBB.

Libya gagal mengadakan pemilu pada bulan Desember, menyusul tantangan seperti sengketa hukum, calon presiden yang kontroversial dan kehadiran milisi jahat dan pejuang asing di negara itu.

Kegagalan untuk mengadakan pemungutan suara merupakan hal utama di bawah upaya internasional untuk membawa perdamaian ke negara Mediterania itu.

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Ini telah membuka babak baru dalam kebuntuan politik yang telah berlangsung lama, dengan dua pemerintah saingan -Tripoli dan Tobruk- sekarang mengklaim kekuasaan setelah langkah-langkah tentatif menuju persatuan pada tahun lalu. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda