Jenewa, MINA – Seorang pejabat PBB mengecam AS mengenai kebijakan Red Line, pada hari Rabu (12/9).
Ia menyatakan bahwa Red Line bagi PBB adalah “serangan terhadap penduduk sipil di Idlib.”
“Warga sipil telah dikorbankan dalam perang melawan teror dan upaya negara untuk mendapatkan kembali kendali atas negara itu,” kata Hanny Megally dalam konferensi pers di Jenewa, yang dilaporkan Anadolu Agency, dikutip MINA, kamis (13/9).
Megally adalah anggota Komisi Penyelidikan Internasional Independen di Republik Arab Suriah yang bertugas menyelidiki semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional sejak Maret 2011 di Suriah.
Ia menambahkan “Lebih banyak orang terbunuh karena ketidak pedulian terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional oleh semua pihak dalam konflik dari pada senjata kimia.”
Atas pernyataan tentang kebijakan Red Line pemerintah AS, Megally berkata, “Jika ada negara anggota (AS) mengatakan “Red Line adalah penggunaan senjata kimia, maka bagi kami Red Line adalah setiap serangan terhadap warga sipil.” (T/Ast/P1)
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Mi’raj News Agency (MINA)