Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat-pejabat Senior Mesir, Yordania, Palestina, Bertemu di Kairo

Rendi Setiawan - Rabu, 29 Desember 2021 - 16:53 WIB

Rabu, 29 Desember 2021 - 16:53 WIB

6 Views

Para pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu sebagai tanggapan atas serangan pasukan keamanan Israel dengan peluru plastik dan gas air mata, dalam protes terhadap pembangunan permukiman Yahudi dan tembok pemisah di desa Kafr Qaddum di Nablus, Tepi Barat pada 28 April 2017. ( Nedal Eshtayah - Anadolu Agency )

Kairo, MINA – Pejabat-pejabat senior Mesir, Yordania dan Palestina membahas sejumlah proposal yang bertujuan untuk memecahkan kebuntuan dalam proses perdamaian Palestina-Israel.

Dalam pertemuan di Kairo, Senin (27/12), para menteri luar negeri Mesir dan Yordania, menteri urusan sipil Palestina, dan kepala dinas intelijen tiga negara, mengadakan pembicaraan untuk mengoordinasikan posisi dan visi tentang bagaimana menindaklanjuti hasil KTT tripartit.

KTT ini sebelumnya diadakan di Mesir pada bulan September, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir.

Selama pertemuan Senin (27/12) itu, perwakilan dari tiga negara membahas perkembangan terakhir dalam perjuangan Palestina, cara untuk meningkatkan hubungan, kemajuan dalam proses perdamaian, dan upaya untuk mengkonsolidasikan persatuan nasional Palestina.

Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti 

Para pejabat menilai situasi di Palestina mengingat langkah-langkah lanjutan yang merusak peluang mencapai perdamaian yang adil di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan konsolidasi gencatan senjata dan rekonstruksi komprehensif di Jalur Gaza, menurut pernyataan itu.

Pertemuan tersebut juga berfokus pada pembentukan cakrawala politik untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara, yang akan menghasilkan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibu kotanya, sesuai hukum internasional dan negara-negara Arab.

Pada 21 Mei, Mesir mensponsori perjanjian gencatan senjata antara Israel dan faksi-faksi bersenjata Palestina, yang dipimpin oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Gencatan senjata mengakhiri 11 hari pertempuran yang menyebabkan kematian lebih dari 250 warga Palestina dan 13 orang di Israel.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel telah ditangguhkan sejak Maret 2014, setelah sembilan bulan pembicaraan yang disponsori oleh Amerika Serikat yang tidak menghasilkan pencapaian apa pun. (T/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Rekomendasi untuk Anda