Washington, MINA – Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan pada Rabu malam (1/7), Gedung Putih menyatakan tanggal 1 Juli bukan tenggat waktu untuk aneksasi oleh Israel.
Pejabat yang tidak disebut namanya itu berbicara kepada The Jerusalem Post sehari setelah delegasi AS meninggalkan Israel menyusul pembicaraan intensif dalam sepekan ini dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz mengenai rencana aneksasi.
Delegasi tersebut dipimpin oleh Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dan Utusan Khusus Presiden Donald Trump Avi Berkowitz.
“Pemerintah sangat menghargai pembicraan yang berlangsung dan pertimbangan serius dalam diskusi baru-baru ini dengan Pemerintah Israel,” kata pejabat itu.
Baca Juga: Puluhan Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Gelar Aksi Damai Tolak Wajib Militer di Yerusalem
“Satu Juli bukan dan belum pernah menjadi tenggat waktu AS, kami juga tidak percaya itu adalah tenggat waktu Israel. Kami menantikan untuk melanjutkan dialog dengan mitra-mitra Israel kami dan bekerja secara produktif dan sungguh-sungguh untuk mengimplementasikan Visi Presiden untuk Perdamaian di Timur Tengah, “pejabat itu menambahkan.
Pembicaraan antara Israel dan AS diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang mengenai ruang lingkup rencana Israel untuk menerapkan kedaulatan ke bagian-bagian Tepi Barat.
Rencana anekaasi Netanyahu malahan juga mendapat penentangan dari dalam negeri Israel sendiri terutama dari mitra koalisinya di pemerintahan, dan dari berbagai fihak di pemerintahan dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat di AS. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Akan Kirim Mahasiswa Kedokteran ke Selandia Baru
 




 
 
															 
								 







 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur