Virginia, MINA – Seorang pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengunjungi Suriah untuk pembicaraan tingkat tinggi yang langka dan rahasia dalam upaya mengamankan kembalinya dua orang Amerika yang hilang di negara itu, kata putri salah satu dari mereka, Senin (19/10).
Kunjungan Kash Patel, Wakil Asisten Presiden AS Donald Trump dan pejabat tinggi kontraterorisme Gedung Putih, pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Ahad.
Tidak ada komentar langsung dari Gedung Putih terkait laporan tersebut, Nahar Net melaporkan.
Belum ada kunjungan yang dikonfirmasi oleh pejabat tinggi Amerika ke Damaskus sejak AS menutup kedutaan besarnya di ibu kota dan menarik duta besarnya pada 2012 karena memburuknya perang saudara di negara itu.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Namun, banyak pejabat AS, baik militer maupun sipil, telah melakukan perjalanan ke bagian negara yang dikuasai oposisi pada tahun-tahun sebelumnya.
Majd Kamalmaz, seorang psikolog klinis berusia 62 tahun dari Virginia, menghilang pada 2017 dan diyakini ditahan di penjara pemerintah Suriah.
Sementara jurnalis lepas Austin Tice (39) telah menghilang, Tice, penduduk asli Houston, Texas, menghilang pada 14 Agustus 2012 setelah dia naik mobil di pinggiran kota Damaskus di Daraya untuk melakukan perjalanan ke Lebanon dan ditahan di sebuah pos pemeriksaan.
Putri Kamalmaz, Maryam, mengatakan, keluarganya mengetahui kunjungan Patel pekan lalu.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Berdoa untuk yang terbaik darinya,” katanya, berbicara kepada The Associated Press dalam serangkaian pesan. Dia mengatakan, mereka yakin perjalanan itu dalam dua pekan terakhir, tetapi dia tidak memiliki rincian lebih lanjut.
Sebuah surat kabar pemerintah pro-Suriah Al-Watan mengkonfirmasi laporan The Wall Street Journal pada Senin. Dilaporkan bahwa Patel dan Roger Carstens, Utusan Khusus Presiden AS untuk Urusan Sandera, berada di Damaskus pada Agustus, mereka bertemu dengan kepala intelijen Suriah untuk membahas warga Amerika.
Surat kabar itu menyampaikan, para pejabat Suriah telah menuntut penarikan pasukan AS dari Suriah timur, tempat mereka ditempatkan bersama pejuang Kurdi. Pemerintah Damaskus menganggap kehadiran pasukan AS di sana ilegal dan bertentangan dengan kelompok Kurdi yang mencari otonomi.
Surat kabar itu juga mengatakan, kunjungan rahasia Patel adalah yang ketiga oleh pejabat senior AS dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Trump telah memprioritaskan negosiasi pembebasan warga AS yang disandera atau dipenjara di negara asing.
Putri Kamalmaz, Maryam, mengatakan, keluarganya masih belum memiliki kabar tentang kesehatan atau keberadaan ayahnya. “Kami berharap pertemuan ini akan membawa beberapa pembaruan dan berita tentang dia.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza