Idlib, MINA – Pejabat tinggi oposisi Suriah di Idlib mendesak Turki turut melindungi daerah itu dari serangan pasukan Presiden Bashar Al-Assad dan sekutunya, Rusia.
Fawaz Hilal, Kepala Pemerintah Keselamatan yang menjalankan provinsi Idlib, pada Senin (27/5) mengatakan, pasukan Assad dan Rusia akan dapat bergerak maju ke perbatasan Turki jika mereka menembus pertahanan oposisi di barat laut itu.
Serangan sebulan penuh adalah eskalasi perang paling serius antara Assad dan musuh-musuhnya sejak musim panas lalu.
Serangan udara dan pengeboman oleh pasukan pemerintah Suriah telah memaksa mengungsi sekitar 250.000 orang di wilayah itu, benteng terakhir oposisi yang signifikan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Namun, Hilal tetap yakin bahwa pejuang oposisi yang berkumpul di wilayah Idlib dari seluruh Suriah akan mampu menahan serangan itu.
“Serangan ganas ini adalah pertempuran yang menghancurkan tulang. Jika rezim ini mampu memutus garis pertahanan kami di Hama utara dan Idlib selatan, itu tidak akan berhenti hingga mencapai perbatasan,” kata Hilal kepada Reuters, demikian Al Jazeera melaporkan.
Pemerintahannya yang didukung oleh kelompok oposisi Hay’et Tahrir Al-Sham (HTS), telah meminta karyawannya membantu memikul “beban militer” melalui pembangunan pertahanan kantong pasir, menjaga garis depan, memberikan dukungan keuangan, atau bantuan lainnya.
Operasi militer pemerintah Suriah telah menewaskan 229 warga sipil dan melukai 727 lainnya sejak 28 April, menurut Persatuan Pedulia Medis dan Organisasi Bantuan (UOSSM), sebuah LSM medis yang berbasis di Amerika Serikat. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan