Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEJABAT AS UNGKAP ISIS JUAL MINYAK KE REZIM ASSAD

Rudi Hendrik - Kamis, 23 April 2015 - 05:42 WIB

Kamis, 23 April 2015 - 05:42 WIB

536 Views

Anggota ISIS menyelundupkan minyak antara Irak dan Suriah. (Foto: dok. Bas News)
Anggota <a href=

ISIS menyelundupkan minyak antara Irak dan Suriah. (Foto: dok. Bas News)" width="300" height="148" /> Anggota ISIS menyelundupkan minyak antara Irak dan Suriah. (Foto: dok. Bas News)

Washington, 3 Rajab 1436/22 April 2015 (MINA) – Pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan melalui video, Selasa (22/4), kepada BBC, kelompok Islamic State atau ISIS menjual minyak kepada rezim Suriah.

Danny Glaser, Asisten Menteri Luar Negeri Departemen Keuangan AS, menjelaskan bisnis tidak mungkin dilakukan antara ISIS dan rezim Assad di Damaskus, namun menurutnya ada peluang bisnis antara keduanya.

“Rezim Assad membutuhkan minyak, ISIS membutuhkan uang tunai dan mereka bersedia untuk melakukan bisnis, bahkan ketika mereka sedang berperang satu sama lain,” katanya, Bas News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Ladang minyak besar di Suriah timur yang dikuasai ISIS merupakan sumber dana paling signifikan bagi kelompok.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Glaser mengatakan, dengan imbalan pasokan gas ke rezim, ISIS menerima listrik dari pembangkit listrik yang dikelola pemerintah.

Namun tuduhan itu disangkal oleh pemerintah Damaskus.

Selain Glaser, pejabat di Baghdad dan Kurdistan Region mengatakan kepada wartawan BBC Peter Taylor, ISIS memiliki dana perang sekitar $ 2 miliar.

Dana kelompok bersumber dengan memberlakukan pajak, menuntut uang tebusan, menjual barang antik dan menjual minyak dari ladang minyak di wilayah yang dikuasai.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

ISIS mengenakan pajak pada hampir semua sektor bisnis, perusahaan listrik, apotek, pompa bensin, perusahaan-perusahaan minyak. Jika pembayaran ditolak, individu terancam digranat oleh anggota kelompok. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Timur Tengah
Internasional
Internasional
Kolom
Kolom
Khadijah