Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat Xinjiang China Coba Larang Puasa Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 6 Juni 2017 - 10:05 WIB

Selasa, 6 Juni 2017 - 10:05 WIB

279 Views

(Dok Islamdem)

Xinjiang, 11 Ramadhan 1438/6 Juni 2017 (MINA) – Pejabat berwenang di Xinjiang, sebuah provinsi China bagian barat laut, telah melakukan larangan terhadap puasa Ramadhan bagi umat Islam di sana.

Guru, pegawai negeri, dan karyawan di sektor jasa yang ditemukan berpuasa Ramadhan “akan ditangani,” menurut seorang pejabat yang tak mau disebut namanya, dari kota Zawa, menurut laporan media.

“Komunis China telah mencoba selama puluhan tahun untuk menggantikan ketaatan religius dengan kesetiaan kepada partai tersebut, terutama di kalangan orang-orang Uyghur, yang kebanyakan beragama Islam, dan tinggal di provinsi Xinjiang,” lanjut laporan Lifezette dan Daily Caller yang diberitakan MINA, Selasa (6/6/2017).

Hukuman khusus untuk ketidakpatuhan itu sendiri disebutkan masih belum jelas.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

“Kita mencoba melakukan langkah-langkah untuk memastikan perdamaian dan harmoni sosial selama bulan Ramadan,” pernyataan resmi Layanan Uyghur Radio Free Asia.

Pihak berwenang di Xinjiang juga telah memerintahkan restoran-restoran untuk tetap buka selama bulan Ramadhan.

“Perintah ini berasal dari Komite Hukum Politik beberapa hari yang lalu,” kata pejabat anonim.

Restoran yang tidak buka atau individu yang tidak sesuai dengan larangan akan menerima sanksi.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal

Pihak berwenang selama beberapa tahun dikabarkan telah berusaha untuk membatasi aktivitas Ramadhan. Namun kali ini bersamaan dengan tindakan pemerintah yang semakin represif menindak ekspresi religius.

Tercatat pada bulan Maret lalu, pemerintah setempat melarang burqa (cadar) dan janggut karena dianggap ‘tidak normal’, dan sebulan kemudian melarang nama-nama Islami untuk bayi.

Orang Uighur adalah kelompok etnis Turki yang banyak tinggal di wilayah Xinjiang, China.

Wilayah ini berbatasan dengan beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, termasuk Afghanistan dan Pakistan.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Pemerintah setempat menuduh kelompok Negara Islam telah merekrut ‘teroris’ dari dalam provinsi China.

Diperkirakan ISIS telah merekrut Uyghur untuk bergabung dengan kelompoknya.

Beijing telah lama mengklaim bahwa ISIS telah merekrut beberapa warga Uygur dari wilayah Xinjiang yang sebagian besar beragama Islam.

Pada saat yang sama, pihak berwenang telah melarang atau mengendalikan secara ketat ketaatan praktik-praktik peribadatan Muslim tertentu, seperti berjanggut dan puasa selama bulan Ramadhan, dan mengatakan bahwa mereka adalah simbol ‘ekstremisme Islam’.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

(T/RS2/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda