Al-Quds, MINA – Pejabat Yordania mengadakan beberapa pertemuan dengan perwakilan dari Dewan Wakaf Islam Yerusalem tentang langkah-langkah untuk mencegah kekerasan lebih lanjut di Masjid Al-Aqsa, kata seorang sumber pada Sabtu (8/4).
Sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed, Abdul Sattar Al-Qudah, seorang pejabat senior Kementerian Wakaf Yordania, “secara pribadi mengikuti perkembangan” setelah tiba di Al-Quds (Yerusalem) pada hari Kamis (5/4) lalu.
Kunjungan Al-Qudah ke kota yang diduduki terjadi setelah pasukan Israel menyerbu kompleks suci awal pekan ini, yang secara brutal menyerang dan menahan ratusan warga Palestina, baik pada hari Selasa dan Rabu.
Dewan Wakaf dan Urusan Islam Yerusalem adalah badan yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Pertemuan tersebut bertujuan mencegah insiden lebih lanjut di Al-Aqsa setelah ratusan warga Palestina menghabiskan itikaf pada Sabtu malam di masjid di itikaf.
Sejak awal Ramadhan hampir tiga pekan lalu, pasukan Israel telah berusaha keras untuk menghentikan jamaah Palestina melakukan itikaf.
Menurut sumber itu, polisi Israel dan pemukim Yahudi dapat menyerbu ruang shalat lagi meskipun pertemuan diadakan oleh pejabat Wakaf Yordania, sementara jamaah Palestina telah membarikade diri di dalam masjid, untuk mengantisipasi penggerebekan tersebut.
Kelompok ekstremis Israel mengancam akan menyerbu situs tersebut, menggunakan slogan “Saatnya mengakhiri situasi” untuk menghasut jamaah Palestina dan pejabat Wakaf Yordania, menurut Al-Araby Al-Jadeed.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sinan al-Majali memperingatkan pada Sabtu tentang “konsekuensi bencana” jika pasukan Israel menyerbu tempat suci itu lagi.
“Jika polisi Israel menyerang jamaah lagi, itu akan mendorong situasi ke arah lebih banyak ketegangan dan kekerasan, di mana setiap orang akan membayar harganya,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel