Homs, 4 Rajab 1438/1 April 2017 (MINA) – Sejumlah pejuang oposisi dan keluarganya mulai meninggalkan lingkungan Al Waer yang dikuasai oposisi di kota Homs, Suriah.
Televisi nasional Suriah yang melakukan monitor mengatakan, itu sebagai bagian dari kesepakatan evakuasi yang dimulai pada Maret.
Menurut lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR), ratusan orang naik bus pada hari Sabtu (1/4) menuju daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Idlib.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Al Waer yang dulu dikenal sebagai pusat pemberontakan 2011 terhadap Presiden Bashar Al-Assad, telah berada di bawah pengepungan pasukan pemerintah sejak 2013, memicu kekurangan obat-obatan dan makanan.
PBB belum mampu memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke daerah itu sejak September 2016.
Evakuasi tersebut adalah fase ketiga dari kesepakatan yang dicapai tahun lalu.
Berdasarkan kesepakatan evakuasi, antara 10.000 hingga 15.000 orang akan meninggalkan lingkungan dalam satu gelombang.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Gubernur Homs Talal Al-Barazi mengatakan, evakuasi akan memakan waktu antara enam sampai delapan pekan untuk selesai.
Pemerintah Damaskus mengatakan, penawaran tersebut adalah cara yang baik untuk membawa negara itu lebih dekat kepada perdamaian setelah enam tahun konflik.
Namun, oposisi dan kelompok hak asasi menyebut perjanjian itu adalah taktik paksa untuk menggusur orang-orang yang menentang Assad setelah bertahun-tahun pengeboman dan pengepungan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza