Pejuang Palestina Bentrok dengan Pendudukan Bersenjata Otomatis di Kota Beita

Nablus, MINA – Pejuang perlawanan Palestina bentrok dengan pasukan pendudukan bersenjata otomatis di daerah Jabal Sabih di kota Beita, selatan Nablus, Sabtu malam (15/1).

Sumber-sumber lokal, seperti dikutip dari PIC, mengemukakan, bentrokan bersenjata meletus setelah pejuang perlawanan Palestina menargetkan pos pemukiman Avitar yang bertengger di atas Jabal Sabih.

“Pasukan pendudukan memobilisasi, dan memperkuat kehadiran mereka di daerah itu, mereka menembakkan rentetan suar di daerah itu,” ungkap sumber tersebut.

Sumber itu menunjukkan bahwa orang-orang di kota Beita mendengar suara bentrokan yang ramai dengan teriakan dan nyanyian perjuangan untuk mendukung perlawanan.

Sejak pertengahan tahun lalu, kawasan Jabal Sabih mengadakan aksi mingguan sebagai bagian dari langkah-langkah yang bertujuan untuk menghapus pos terdepan Avitar yang dibangun di atas gunung.

“Peristiwa itu termasuk konfrontasi sengit, di mana tentara pendudukan menembakkan peluru tajam dan tabung gas beracun ke warga,” demikian sumber itu.

Sejak pecahnya perlawanan, para pemuda Palestina telah mengembangkan cara mereka untuk melawan pendudukan, terutama dalam kegiatan malam. Mereka juga meluncurkan petasan dan kembang api ke tentara pendudukan yang berjaga di pos pemukiman.

Sejak peristiwa itu, sudah 9 syahid, ratusan terluka, dan puluhan ditangkap dalam upaya pendudukan untuk menghentikan kegiatan revolusioner.

Kaum revolusioner kota Beita selalu menegaskan bahwa kegiatan protes mereka akan terus berlanjut sampai pendudukan kalah dan meninggalkan Jabal Sabih.

Sebelumnya, para pemuda melemparkan batu ke sebuah bus pemukim di jalan pemukiman dekat kota Beita, selatan Nablus.

Saksi mata melaporkan bahwa para pemuda melemparkan batu ke bus di Jalan Za’tara di Jericho, setelah itu pasukan pendudukan dikerahkan di tempat itu.

Menurut laporan tahunan yang dikeluarkan oleh kantor media Hamas di Tepi Barat, selama tahun 2021 perlawanan telah menggandakan operasi efektif di Tepi Barat dan Yerusalem, dan mendiversifikasi metodenya dalam menghadapi pendudukan dan pemukim.

Perlawanan semakin meluas dengan menargetkan instalasi, mekanisme, dan membakar tempat-tempat militer pendudukan, seperti yang dipantau, sudah ada 122 operasi, 18 operasi penghancuran kendaraan pendudukan, dan tiga operasi menembak jatuh drone Israel. (T/R12/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)