Pejuang Palestina Dukung Pencanangan Hari Cinta Al-Aqsha

kawasan-aqsa

Salah satu petinggi Jihad Islami Khadr Habib saat diwawancarai Mi'raj Islamic News Agency (MINA) di kantornya di Gaza City, Kamis. Foto: MINA
Salah satu petinggi Jihad Islami Khadr Habib saat diwawancarai Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di kantornya di Gaza City, Kamis. Foto: MINA

Gaza, 3 Jumadil Awwal 1437/11 Februari 2016 (MINA) – Dr Khadr Habib, petinggi Gerakan Jihad Islami di Gaza menyatakan dukungan terhadap gagasan Jamaah Muslimin (Hizbullah) yang mencanangkan hari Senin sebagai Hari Cinta .

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada saudara-saudara kami atas segala bentuk dukungan yang dilakukan untuk perjuangan kami, dan hal ini adalah suatu kewajiban yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh seluruh gerakan-gerakan Islam di seluruh dunia,” Khadr kepada koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Abu Muslim di kantornya di Gaza City, Kamis (11/2).

Hari Cinta Al-Aqsha akan diresmikan pada puncak peringatan 10 tahun Ghazwah Fathul Aqsha (Perang Pembebasan Al-Aqsha) di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor yang merupakan markaz pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah) pada Jumat (12/2).

Pada setiap hari Senin umat Islam diharapkan dapat merperbarui komitmen untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dari tangan penjajah Zionis Israel, meningkatkan gerak perjuangan menuju pembebasan tersebut, menghimpun dana melalui tabung-tabung Cinta Al-Aqsha.

Selain itu, pada Hari Cinta Al-Aqsha, umat Islam juga diharapkan menggunakan atribut-atribut Cinta Al-Aqsha khususnya di sekolah atau madrasah saat marosim guru-guru, sementara para Imam sholat diminta membaca QS. Al-Isra ayat 1-8 saat memimpin shalat berjamaah.

Dia mengungkapkan usaha luar biasa yang telah dilakukan Jamaah Muslimin di Indonesia telah memperkuat Rakyat dalam kesabaran, mendukung perjuangan para pejuang di Palestina.

Khadr menegaskan upaya tersebut menjadi sebuah contoh dan teladan yang luar biasa bagi seluruh umat Islam di dunia.

“Kami menginginkan semua pihak terutama gerakan-gerakan di dunia berkomitmen menjadikan Masjid Al-Aqsha sebagai prioritas dalam perjuangan dan berusaha sekuat tenaga dalam menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh para mujahidin di bumi Palestina,” tegasnya.

“Kami mengimbau harus mengadakan persiapan serius, terutama untuk para pemuda, mengenai pemahaman, penyamaan presepsi, pelatihan militer sebagai bentuk persiapan menghadapi pertempuran final antara kita dengan pasukan zionis Israel yang akan terjadi di bumi Palestina,” tambahnya.

Ghazwah Fathul Aqsa di deklarasikan oleh almarhum Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidy pada 2006. Perjuangan itu diwujudkan dalam bentuk sosialisasi tentang kondisi Al-Aqsha kepada umat Islam dunia dengan mengadakan berbagai seminar, tabligh akbar, gerak jalan cinta Al-Aqsha, dan berbagai acara lainnya.

Jamaah Muslimin juga mengadakan Konferensi Internasional di Bandung pada 2012, Global March to Jerusalem (gerak jalan dunia menuju Al-Quds), dan mengirim relawan ikut dalam armada bantuan Mavi Marmara untuk menembus blokade Israel terhadap Jalur Gaza pada 2010.(L/K02/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)