Damaskus, 21 Jumadil Akhir 1436/10 April 2015 (MINA) – Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Ahmed Majdalani mengatakan, sekelompok warga Palestina sebanyak 14 orang pada Kamis (9/4) mengaku bergabung dengan operasi militer bersama dengan tentara pemerintah Suriah.
Langkah itu diambil semata-mata untuk mengusir kelompok ISIS dari Yarmouk, kamp pengungsi Palestina di Damaskus Selatan.
“Solusi keamanan akan dilakukan bekerjasama dengan Suriah dengan skala prioritas menjaga keamanan warga,” kata Majdalani, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Kontrol Yarmouk masih terbagi antara faksi Palestina dan kelompok bersenjata oposisi Suriah, termasuk Nusra Front, Ahrar Al-Sham dan Brigade FSA (oposisi Suriah moderat) dan lainnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Yarmouk dulunya menjadi rumah bagi 160.000 pengungsi Palestina dan Suriah, tetapi telah terperangkap dalam pertempuran di negara itu, dan kini terkepung selama lebih satu tahun.
Sekitar 18.000 warga diperkirakan masih berada di kamp setelah setahun pertempuran.
Pasukan oposisi Suriah telah ditarik dari kamp pada Februari 2014 di bawah kesepakatan, di mana hanya kelompok bersenjata Palestina yang tetap di distrik itu.
Pengepungan menyebabkan kekurangan makanan, air dan obat-obatan di dalam kamp.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
ISIS yang telah menguasai sebagian besar Suriah dan Irak, tidak hanya berperang melawan rezim Assad, tetapi juga terhadap kelompok oposisi Suriah lainnya, untuk memperluas wilayah kekuasaannya, termasuk ke Yarmouk. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata