Pejuang Palestina Gugur di Terowongan Gaza

Pejuang gugur dalam runtuh di Jalur , Anas Abu Shawish, 20, warga dari desa Al-Tuffah, Gaza.

Gaza, 19 Rajab 1438/ 17 April 2017 (MINA) – Seorang pejuang Palestina yang berafiliasi dengan gerakan Hamas gugur dalam akibat runtuhnya terowongan di Jalur Gaza pada Senin pagi (17/4).

Brigade Izzuddin Al-Qassam, Sayap militer gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas, mengidentifikasi sebagai Anas Abu Shawish, 20, warga dari desa Al-Tuffah, Kota Gaza, namun brigade tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai keadaan runtuhnya terowongan dan di mana terowongan itu berada, demikian Ma’an yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Warga Palestina di Gaza tewas dalam jaringan terowongan yang sebagian besar digunakan untuk penyelundupan di selatan dan militer tujuan di utara.

Menurut dokumentasi Ma’an, sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dan sepuluh luka-luka dalam terowongan dalam tahun ini, Hamas mengatakan dua warga tewas karena serangan udara Israel, namun Israel membantah klaim itu, dengan menuduh Hamas mempersiapkan perang dengan Israel dan mengancam tindakan balasan terhadap Jalur Gaza secara keseluruhan.

Adapun terowongan di sepanjang perbatasan selatan Mesir yang digunakan oleh Hamas sebagai sumber penerimaan pajak dan masuknya senjata, mereka juga menyediakan kebutuhan yang sangat menuntut untuk warga Gaza yang telah terjebak di bawah pengepungan Israel selama satu dekade, termasuk makanan, obat-obatan, dan sangat dibutuhkan bahan infrastruktur.

Sebelum penggulingan Presiden Mesir Muhammad Morsi pada Juli 2013, terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza ke Mesir telah memberikan garis hidup penting bagi wilayah Palestina.

Sejak Presiden Mesir Abd al-Fattah Al-Sisi berkuasa, Mesir melakukan blokade ketat, bahkan membanjiri ratusan terowongan dengan air sebagai bagian dari kampanye keamanan di Semenanjung Sinai utara, terhadap militan anti-rezim yang melancarkan serangan terhadap polisi Mesir dan personil militer.

Institut Studi Palestina melaporkan pada 2012 bahwa pihak berwenang Hamas telah menghitung 160 kematian dalam terowongan sejak blokade Israel dimulai pada tahun 2007, dan pada bulan Agustus 2014, Al-Jazeera melaporkan bahwa angka menjadi setinggi 400 orang.

Kehancuran dari tiga serangan Israel sejak 2008 diantaranya, kerusakan instalasi air, lingkungan kesehatan, energi, dan fasilitas medis, ditambah dengan rekonstruksi lambat karena blokade yang dipimpin PBB pada September memperkirakan bahwa Gaza bisa dihuni tahun 2020.(T/R10/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.