Tulkarem, MINA – Pejuang perlawanan Palestina tanpa rasa takut, pada Rabu, (3/1) menghadapi serbuan pasukan pendudukan Israel di kota Tulkarem Tepi Barat dan dua lokasi lainnya, termasuk Nour Shams.
Sejak semalam, pasukan pendudukan “Israel” menyerbu kota Tulkarem dan kamp-kampnya, dari sisi selatan dan barat, dengan puluhan kendaraan militer dan buldoser.
Sementara pejuang perlawanan membalas dengan menembakkan rentetan peluru dan meledakkan alat peledak, bom molotov dan bom rakitan lainnya ke arah kendaraan militer pendudukan.
Laporan media Quds menyebutkan, pasukan pendudukan memberlakukan penjagaan militer di rumah sakit di kota Tulkarem, sementara beberapa kendaraan lain disertai buldoser militer D9 menuju ke kamp pengungsi Nour Shams dan Tulkarem.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Pasukan pendudukan mengerahkan penembak jitu di beberapa bangunan di dalam dan sekitar kamp Nour Shams, bertepatan dengan bentrokan bersenjata di pinggiran kamp.
Pasukan pendudukan melancarkan operasi penangkapan besar-besaran di dalam kamp Nour Shams, bertepatan dengan pelemparan selebaran oleh tentara pendudukan yang mengumumkan “jam malam” sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Penduduk setempat melaporkan, buldoser pendudukan melibas jalan-jalan, infrastruktur, dan properti warga di kamp Nour Shams.
Dalam konteks terkait, sejumlah warga sipil terluka dengan kondisi yang berbeda-beda akibat aerangan pesawat tak berawak militer yang mengebom lingkungan di kamp pengungsi Tulkarem.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Pasukan pendudukan menyerbu Sekolah Zenobia di kamp Tulkarem, mengerahkan “penembak jitu” di sana, dan menghalangi pekerjaan tim medis di kamp Nour Shams dan Tulkarm, ketika mereka berusaha menjangkau korban luka dan membawa mereka ke rumah sakit kota.
Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan, bahwa kru ambulansnya menangani tiga orang yang terluka di dalam kamp Nour Shams, akibat tentara pendudukan menyerang dan memukuli warga. Di antara mereka ada seorang pria lanjut usia, berusia 65 tahun, dan dibawa ke rumah sakit Tulkarem.
Pasukan pendudukan secara sengaja menargetkan perkumpulan jurnalis dan menembaki mereka di kamp Nour Shams di Tulkarem. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang