Para pejuang Palestina di Tepi Barat memiliki cara tersendiri untuk mengelabuhi adanya kamera pengintai milik Pendudukan Zionis Israel yang dipasang di sudut-sudut kota.
Serangkaian serangan yang terjadi di Hebron pada Jumat malam, termasuk dua pemboman dan aksi penembakan yang menewaskan tiga polisi Israel, menunjukkan peningkatan aktivitas perlawanan di wilayah selatan Tepi Barat.
Selain itu, insiden ini menyoroti kegagalan intelijen Israel serta menegaskan kemenangan Palestina atas sistem pengawasan Israel.
Menurut laporan media Israel, penembakan tersebut terjadi di dekat pos pemeriksaan Tarqumiya, sebelah barat Hebron, hanya satu kilometer dari lokasi pemboman ganda sebelumnya.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Pos ini diawasi ketat oleh kamera pengintai canggih, namun serangan tetap berhasil dilancarkan, yang menciptakan ketakutan di kalangan aparat keamanan Israel.
Peran Kamera Pengintai dalam Mengawasi Perlawanan Palestina
Sejak pembunuhan tiga pemukim Israel di Hebron pada tahun 2014, Israel telah memasang ratusan kamera pengintai di seluruh Tepi Barat yang diduduki.
Kamera-kamera ini dianggap sebagai alat vital dalam menyelidiki operasi perlawanan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-20] Tentang Istiqamah
Selain kamera milik militer, ribuan kamera pribadi milik warga Palestina juga turut memantau pergerakan di jalan-jalan Tepi Barat.
Kamera pengintai berfungsi untuk menganalisis aksi perlawanan dan merancang skenario penangkapan.
Namun, meskipun dianggap efektif oleh otoritas keamanan Zionis, kamera ini hanya berguna dalam analisis setelah kejadian berlangsung, bukan untuk mencegah serangan.
Pengaruh Kamera Pengintai terhadap Perlawanan Palestina
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
Keberadaan kamera pengintai di berbagai titik di Tepi Barat diharapkan menciptakan efek jera bagi para pejuang perlawanan.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa upaya ini belum mampu sepenuhnya menghentikan aksi perlawanan.
Sebaliknya, keberadaan kamera sering kali memengaruhi pengambilan keputusan para pejuang dalam merencanakan serangan.
Setelah serangan yang dikenal sebagai “Intifada Pisau” di Yerusalem pada tahun 2015, militer Israel semakin meningkatkan penggunaan kamera pengintai di jalan-jalan Tepi Barat.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Mereka juga mengembangkan sistem pengenalan wajah yang disebut “Serigala Merah” untuk melacak warga Palestina dan memperketat pembatasan gerak mereka.
Penggunaan Teknologi Pengawasan yang Diperluas
Laporan Amnesty International pada Maret 2023 menyebutkan, Israel terus memperluas jaringan pengawasannya untuk mengontrol warga Palestina.
Di Hebron, sistem “Serigala Merah” digunakan di pos-pos pemeriksaan militer, di mana wajah warga Palestina dipindai tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka, dan dimasukkan ke dalam database pengawasan.
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Teknologi pengenalan wajah ini juga semakin intensif digunakan di Yerusalem Timur dan sekitar pemukiman ilegal.
Pengawasan ini, menurut Amnesty, merupakan bagian dari upaya Israel untuk menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi warga Palestina guna mengurangi kehadiran mereka di wilayah-wilayah strategis.
Ketika seorang warga Palestina melewati pos pemeriksaan, wajahnya dipindai dan dibandingkan dengan data biometrik dalam database yang hanya memuat informasi tentang warga Palestina.
Jika tidak ada data yang cocok, individu tersebut tidak diizinkan melintas. Sistem ini juga dapat menolak akses berdasarkan informasi tambahan yang tersimpan, seperti apakah individu tersebut sedang dicari untuk diinterogasi atau ditangkap.
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Jadi, sejak dimulainya agresi di Jalur Gaza, lebih dari 676 warga Palestina telah gugur, dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi akibat serangan pemukim Israel.
Sistem pengawasan yang dimiliki Israel, termasuk database dan kamera pengintai, memainkan peran penting dalam operasi penangkapan warga Palestina di Tepi Barat.
Amnesty International telah memverifikasi sejumlah video yang menunjukkan bagaimana pasukan Israel menggunakan rekaman kamera pengintai untuk mengidentifikasi dan menangkap warga Palestina, bahkan di tengah kerumunan besar.
Pengawasan ketat ini terus menjadi pilar utama dalam strategi Israel untuk menekan perlawanan Palestina di wilayah yang didudukinya. []
Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti
Mi’raj News Agency (MINA)