Gaza, MINA – Pasukan Pejuang Palestina melanjutkan operasi perlawanannya di berbagai front pada hari ke-238 Pertempuran Badai Al-Aqsa, untuk membalas agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa para pejuangnya telah menembak dua tentara Israel di dekat Sheikh Zayed Square di bagian utara Jalur Gaza.
Media Militer Brigade merilis rekaman pada Jumat (31/5) yang mendokumentasikan pejuang Perlawanan yang menargetkan tentara Israel dan kendaraan militer, menembaki posisi mereka dengan bom mortir di garis depan di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.
Sementara itu, diberitakan Al Mayadeen, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), membenarkan bahwa para pejuangnya telah berhasil membunuh dan melukai anggota pasukan khusus Israel di dekat Masjid Imam Ali di Jalan Al-Ajarmah di kamp Jabalia, utara Gaza.
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
Brigade Al-Quds juga mengumumkan bahwa mujahidin telah menyerang tentara dan kendaraan Israel dengan rentetan mortir berat di bagian barat Rafah, di mana mereka juga menembaki kumpulan tentara dan kendaraan militer di dekat Gerbang Salah Al-Din di bagian selatan kota.
Demikian pula, Brigade Marti Al-Aqsa mengaku telah menargetkan kumpulan tentara dan kendaraan Israel dengan mortir di daerah yang sama.
Brigade juga mengumumkan melalui sebuah video di X, bahwa para pejuangnya telah menembaki pasukan Israel yang ditempatkan di kamp Jabalia dengan bom mortir.
Video tersebut menampilkan rekaman yang mendokumentasikan penembakan terhadap pasukan Israel yang ditempatkan di poros Nitzarim di Gaza selatan dengan roket jarak pendek dan mortir.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Ketika Pejuang Palestina melanjutkan perlawanannya, menimbulkan kerugian pada pasukan penjajah Israel, yang mengakui 3.657 orang terluka sejak awal Operasi Badai Al-Aqsa.
Mantan Menteri Kehakiman Israel, Haim Ramon mengkritik Kabinet Perang dan staf umum tentara Israel atas “kekerasan” mereka dan menyebutnya sebagai “kegagalan total untuk mencapai tujuan perang selama delapan bulan terakhir.”
Ramon mengakui dalam sebuah artikel di surat kabar Israel Maariv bahwa “Hamas tetap berdiri di setiap wilayah Jalur Gaza di mana tentara Israel telah ditarik (mundur).” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara