Jakarta, MINA – Menyusui tidak hanya melindungi kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mampu membantu dalam penyelamatan bumi seperti lingkungan hidup ataupun krisis iklim.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desk Politik Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Khalisah Khalid, dalam acara Talkshow Pekan Menyusui Sedunia tahun 2020 yang digelar secara virtual oleh Dompet Dhuafa, Rabu (12/8).
“Ibu menyusui itu berkontribusi bagi penyelamatan lingkungan hidup atau penyelamatan krisis iklim di bumi” kata Khalisah.
“Karena, ibu menyusui dalam waktu enam bulan saja, berhasil menyerap 95-153kg CO₂e (carbon dioksida ekuivalen) per bayinya. Itu baru enam bulan, bagaimana dengan dua tahun. Begitu besar kontribusi ibu dan bayi dalam menyimpan CO₂” tambahnya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
ASI lebih baik daripada susu formula, karena apabila menggunakan susu formula akan menghasilkan sampah yang dapat mencemari lingkungan. Dengan adanya ASI, dapat menjaga lingkungan dari sampah atau limbah dari produk susu, termasuk bayi.
Oleh karena itu, dukungan bagi ibu yang menyusui pun dinilainya penting baik dari individu, keluarga, lingkungan tempatnya bekerja maupun negara.
Pekan Menyusui Sedunia merupakan kampanye global untuk meningkatkan kesadaran dan menggalang aksi dalam meningkatkan kesadaran seberapa besar manfaat menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama untuk bayi.
World Breastfeeding Week atau Pekan ASI Sedunia ini diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus. Kampanye ini di selenggarakan oleh World Alliance Breastfeeding Association (WABA) yang bekerja sama dengan World Health Organization (WHO) dan UNICEF pada tahun 1992. (L/SR/P2)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)