Jakarta, MINA – Berdasarkan data astronomi, maka pada Senin (15/7) dan Selasa (16/7) pekan depan, matahari akan melintas tepat di atas Kakbah, Mekah, Arab Saudi. Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.
“Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Kakbah,” terang Agus Salim, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah di Jakarta, seperti dikutip dari siaran persnya, Sabtu (13/7).
Menurutnya, peristiwa semacam ini dikenal juga dengan nama Istiwa A’dham atau Rashdul Qiblah. Yaitu, waktu Matahari di atas Ka’bah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Momentum ini, lanjut Agus, dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Dijelaskan Agus, ada beberapa hal yang perlu diperhaikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu: Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul.
Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata dan jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki