Tel Aviv, MINA – Memasuki pekan ke-30 berturut-turut, Sabtu malam (29/7), puluhan ribu warga Israel di 150 lokasi melakukan aksi protes protes terhadap pemerintah Benjamin Netanyahu atas rencananya mengubah “undang-undang peradilan.”
Polisi Israel mencegah demonstrasi dengan mengumumkan penutupan beberapa jalan di Tel Aviv dan Haifa. Quds Press melaporkan.
Puluhan ribu demonstran berbondong-bondong ke lokasi protes utama di Jalan Kaplan di Tel Aviv. Beberapa dari mereka mengangkat foto polisi Israel, yang menggunakan kekerasan untuk membubarkan demonstrasi dalam beberapa pekan terakhir.
Warga memprotes Knesset (Parlemen Israel) yang memberikan suara pada pembacaan kedua dan ketiga, Senin (24/7), atas Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk menghapuskan argumen kewajaran, sehingga menjadi undang-undang yang efektif.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Undang-undang tersebut akan mencegah pengadilan Israel, termasuk Mahkamah Agung, menerapkan apa yang dikenal sebagai “standar kewajaran” terhadap keputusan yang dibuat oleh pejabat terpilih.
Undang-undang yang menghapus “argumen kewajaran” adalah salah satu dari delapan RUU yang diajukan oleh pemerintah Israel sebagai bagian dari rencananya untuk melemahkan peradilan, yang digambarkan oleh oposisi Israel sebagai “kudeta”. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)