Jakarta, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kegiatan Nasional, dalam hal ini POSPENAS (Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren) yang ke-7.
Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 17-19 Februari 2016 ini, dihadiri oleh seluruh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia dan Dinas Pendidikan dan Olahraga Propinsi se-Indonesia.
Acara pembukaan dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kepala Kanwil Kementerian Agama Propinsi Banten, dan Asisten Deputi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Kemenko PMK.
Dalam pengantar yang disampaikan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. H. Mohsen, MM menyatakan bahwa ajang POSPENAS ini merupakan even nasional yang diselenggarakan secara rutin per tiga tahun.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Untuk tahun 2016 akan diselenggarakan di Serang, Banten dan bertepatan dengan momentum Hari Santri, yakni 22 Oktober 2016. Pemilihan di Hari Santri ini sangat tepat, untuk menunjukkan bahwa santri pondok pesantren tidak hanya pandai dalam baca kitab kuning semata, tetapi juga memiliki potensi di bidang olahraga dan seni yang sangat luar biasa.
Kegiatan ini akan diikuti oleh lebih dari 5.000 santri untuk beberapa mata lomba baik di bidang Olahraga maupun Seni, demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menyambung pembicaraan Direktur, Kepala Kanwil Kemenag Propinsi Banten menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah POSPENAS ini. Kesiapan Banten tidak hanya ditunjukkan oleh Kanwil Kementerian Agama Propinsi, tetapi juga Pemerintah Daerah Propinsi Banten yang telah menyediakan anggaran yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan even ini.
Mulai penyambutan di Bandara Soekarno-Hatta, penempatan hotel, hingga kegiatan penyelenggaraan kegiatan lomba, Banten telah telah siap untuk menjadi tuan rumah yang baik. Direncanakan, upacara pembukaan akan dihadiri oleh lebih dari 20.000 santri yang diusahakan bisa dibuka oleh Presiden RI dan diharapkan bisa dapat ditutup oleh Wakil Presiden RI.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA, disampaikan bahwa POSPENAS merupakan even yang menjadi tanggung jawab kolektif, tidak hanya Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di bawah koordinasi Kemenko PMK.
Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan dapat memberikan afirmasi secara konkret untuk penyelenggaraan kegiatan POSPENAS ini. Kementerian Agama sebagai leading sector di bidang tafaqquh fiddin, tetap memberikan afirmasi yang cukup untuk pondok pesantren.
Di sesi lain, Dirjen Pendidikan Islam menyampaikan beberapa persoalan yang belakangan menjadi tantangan bagi pondok pesantren. Sejumlah isu yang muncul diantaranya adalah radikalisasi, narkoba, LGBT, dan kurang dipahaminya tentang multikulturalisme.
Pada aspek radikalisasi, meski yang dinyatakan 19 pesantren dari total hampir 30.000-an pesantren secara nasional, namun itu memberikan citra yang tidak kondusif bagi pondok pesantren. Demikian juga isu Narkoba, LGBT, dan isu-isu lainnya menjadi tantangan yang harus disikapi secara serius oleh kita semua.(T/R05/R02)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)