Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekerja Medis di Inggris Ungkapkan Pelecehan Islamofobia

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 13 September 2020 - 20:03 WIB

Ahad, 13 September 2020 - 20:03 WIB

4 Views

London, MINA – Para pekerja medis di Inggris mengungkapkan pelecehan Islamofobia yang mereka hadapi dari pasien di bawah perawatan mereka, manajemen senior dan kolega, menurut laporan Huffington Post.

Para pekerja NHS (National Health Service) mengungkapkan, mereka digambarkan sebagai teroris dan diperingatkan untuk “kembali” ke negara mereka sendiri, meskipun sebagian besar lahir, dibesarkan dan dididik di Inggris. Al Araby melaporkan, Sabtu (12/9).

Laporan tersebut menyurvei lebih dari 100 petugas medis Muslim dalam kemitraan dengan British Islamic Medical Association (BIMA) dan mengungkap Islamofobia institusional dan sistemik di seluruh NHS, dengan banyak menuduh manajer senior dan kolega melakukan rasisme dan diskriminasi.

Sekitar 80 persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka menghadapi pelecehan dari pasien, beberapa di antaranya ditolak oleh pasien untuk menjalankan pekerjaan mereka.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

“Saya pernah memiliki pasien yang mengatakan mereka tidak mau dirawat oleh saya karena saya Muslim,” kata lulusan paramedis, Madiyah Bandali, menurut laporan itu.

“Saya mendapat komentar Islamofobia setidaknya sekali seminggu, setelah melihat hijab saya. Lebih buruk ketika seperti diberitakan,” ujar Bandali.

Kiran Rahim (34), seorang registrar pediatrik yang bekerja di London, mengungkapkan bahwa dia terbiasa menerima komentar seperti itu.

Ketika mengalami pelecehan dari pasien, petugas medis diajari untuk mengatakan, “Maaf, Anda merasa seperti itu.”

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Dalam beberapa kasus, komentarnya jauh lebih jahat.

“Seringkali, saya diberitahu untuk ‘kembali ke negara saya’ oleh pasien,” kata seorang perawat pria berusia 35 tahun.

“Kadang-kadang, mereka memberi tahu saya bahwa saya bau, dan saya sering disebut sebagai pelacur dan teroris,” lanjutnya.

“Saya berada di satu bangsal di mana seorang pasien meninggal dan keluarganya datang dan berkata: ‘Dasar kamu telah membunuh ayah kami. Kembali ke negaramu.’ Saya bahkan tidak merawat pasien itu. Saya baru saja di bangsal,” ujarnya.

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Muslim di Inggris seringkali menghadapi pelecehan anti-Muslim di semua aspek kehidupan, dalam retorika yang disebarluaskan oleh politisi senior di negara itu dan digaungkan oleh media sayap kanan. (T/RS2/R2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda