London, MINA – Survei yang dilakukan oleh organisasi yang memantau Islamofobia dan diskriminasi terhadap Muslim di Eropa, mengungkapkan, sekitar 69 persen Muslim yang saat ini bekerja di Inggris menghadapi semacam perilaku Islamofobia di tempat kerja.
Hal itu, termasuk interaksi dengan pelanggan, klien (44 %), acara sosial yang berhubungan dengan pekerjaan (42 %), dan ketika ingin naik posisi / promosi (40%). Dikutip dari Anadolu Agency, Selasa Rabu (8/6).
Diungkapkan pula, muslim kulit hitam mengalami tingkat Islamofobia yang lebih tinggi dibandingkan dengan Muslim lainnya.
Namun demikian terlepas dari meningkatnya Islamofobia, diskriminasi, serta krisis keuangan, ada optimisme di kalangan Muslim Inggris atas partisipasi yang lebih luas dalam masyarakat, menurut sebuah laporan yang merinci hasil jajak pendapat.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Lebih dari 50 persen mengatakan, kehidupan mereka telah meningkat selama lima tahun terakhir, 68 persen merasa partisipasi Muslim dalam masyarakat telah meningkat, sementara 53 persen berpandangan bahwa Muslim saat ini lebih diterima di Inggris.
Selain itu, 55 persen mengatakan ada peluang yang lebih baik bagi Muslim untuk sukses di Inggris dan 58 persen setuju bahwa pemuda Muslim sekarang memiliki lebih banyak panutan untuk diteladani di Inggris.
Meskipun demikian, laporan tersebut menekankan, pemerintah perlu mengubah pendekatannya terhadap komunitas kulit hitam, Asia, dan etnis minoritas (BAME), jika ingin memenuhi janji untuk menciptakan masyarakat yang setara. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok